ISOLASI SENYAWA TERPENOID EKSTRAK n-HEKSANA PARTISI DARI KULIT BATANG RANGUT GALANG (Cinnamomum iners) SEBAGAI ANTIMALARIA SECARA IN SILICO
Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Menurut World Health Organization, pada tahun 2023 tercatat 597.000 kematian akibat malaria di 85 negara. Di Indonesia, pengobatan masih bergantung pada chloroquine, artemether, dan obat lain yang kerap menimbulkan efek samping serta resistensi, terutama terhadap chloroquine. Oleh karena itu, diperlukan alternatif dari sumber alam, seperti Cinnamomum iners yang diketahui mengandung metabolit sekunder berpotensi antimalaria. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengisolasi senyawa terpenoid dari ekstrak n-heksana kulit batang Cinnamomum iners menggunakan metode KCV, KKG, dan KLT Preparatif, mengkarakterisasi dan mengelusidasi struktur dengan metode spektroskopi, serta menguji aktivitas antimalaria melalui molecular docking. Isolat murni C3.4.3 teridentifikasi sebagai terpenoid dengan karakterisasi UV-Vis menunjukkan λmax 272 nm dan FTIR berupa vibrasi gugus sp2/sp3 C-H stretching dan bending, C=C alkena siklik. Hasil LC-MS/MS menunjukkan senyawa dugaan tersebut gamma-muurolene (C15H24) dengan ion molekul [M+CH3OH+H+] = m/z 237 dengan massa molekul 204 g/mol. Molecular docking menunjukkan gamma-muurolene berpotensi sebagai kandidat awal antimalaria melalui interaksi nonpolar tanpa ikatan hidrogen pada protein 1T24 dan 1T2D.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2508010021
Keyword
Malaria; Cinnamomum iners; Gamma-muurolene; Antima