Analisis Hubungan Spasial Jarak Point To Multipoint Kampus Itera Terhadap Pajak Barang Jasa Tertentu Makanan Dan Minuman (Studi Kasus : Jalan Ryacudu, Kecamatan Sukarame)
Pembangunan kawasan pendidikan sering kali berdampak pada munculnya berbagai peluang ekonomi baru di sekitarnya, termasuk usaha makanan dan minuman. Saat ini di kota Bandar Lampung, terdapat Kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA) yang berlokasi di Jalan Ryacudu yang keberadaannya diduga memberikan dampak terhadap pertumbuhan aktivitas ekonomi di sekitarnya, terutama pada sektor usaha makanan dan minuman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada hubungan antara keberadaan kampus ITERA dengan pendapatan usaha makanan dan minuman yang beroperasi disekitarnya, yang selanjutnya menghitung potensi pajak yang dihasilkan. Metode yang digunakan yaitu analisis spasial point to multipoint dengan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG), serta analisis statistik korelasi. Data persebaran titik lokasi usaha diperoleh melalui survei lapangan dan wawancara terhadap 75 pelaku usaha. Penelitian ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024, khususnya Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (2), yang mengatur pemungutan Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), termasuk pajak makanan dan minuman serta besar tarifnya. Hasil analisis mengindikasikan bahwa mayoritas usaha tergolong sebagai objek pajak. Selain itu hasil analisis korelasi mengindikasikan adanya hubungan signifikan namun lemah antara jarak usaha dari Kampus ITERA dengan besarnya pendapatan usaha, di mana semakin dekat lokasi usaha ke kampus, cenderung semakin tinggi pendapatannya. Pendapatan tersebut menjadi dasar perhitungan potensi pajak. Penelitian ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai persebaran spasial usaha makanan dan minuman serta kontribusinya terhadap PAD.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507290048
Keyword
Pajak makanan dan minuman, analisis spasial, point