(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Sebaran NO2 Dan CO Akibat Kebakaran Hutan Dan Lahan Pada Tahun 2023 Menggunakan Metode Cloud Computing (Studi Kasus: Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan)


Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu penyebab utama penurunan kualitas udara di Indonesia, yang berdampak signifikan terhadap kesehatan dan lingkungan. Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi salah satu wilayah terdampak terparah pada tahun 2023 dengan luas kebakaran mencapai puluhan ribu hektare. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai dan sebaran konsentrasi polutan nitrogen dioksida (NO2) dan karbon monoksida (CO) yang dihasilkan akibat karhutla, serta menganalisis sebaran hotspot dan perubahan area bekas kebakaran yang terjadi selama periode Agustus hingga Desember 2023. Pemantauan dilakukan menggunakan citra satelit Sentinel-5P, Landsat 9, dan data hotspot dari SNPP, NOAA, serta MODIS yang diproses melalui platform Google Earth Engine (GEE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hotspot meningkat tajam pada bulan Oktober 2023 sebanyak 20.129 titik yang mana ini sejalan dengan peningkatan konsentrasi NO2 sebesar 0,000055 mol/m^2 dan CO sebesar 0,0494 mol/m^2 dengan sebaran spasial terbesar yang mencakup seluruh Kabupaten OKI kecuali Kecamatan Air Sugihan, Lempuing, dan Mesuji Makmur. Analisis citra pascakebakaran juga mengungkapkan perubahan area bekas kebakaran yang signifikan di area terdampak. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi penginderaan jauh berbasis cloud computing untuk pemantauan polusi udara dan mitigasi risiko karhutla secara tepat guna dan berkelanjutan.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507250059

Keyword
Konsentrasi CO Sentinel-5P Google Earth Engine Google earth engine Area bekas kebakaran Hotspot Konsentrasi NO2 Karhutla