APLIKASI METODE GEOLISTRIK 2D UNTUK ANALISIS PENDUGAAN SEBARAN LAPISAN AKUIFER (STUDI KASUS: DESA TANGKIL, KECAMATAN CITEUREUP, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT)
Kota bogor adalah salah satu kota terpadat yang ada di Jawa Barat, angka pertumbuhan semakin meningkat pada setiap tahun nya dan peningkatan pembangunan di setiap wilayah. Dapat dilihat dari letak geografi Kota Bogor yang dikelilingi oleh pegunungan membuat kota ini dijuluki kota hujan. Meskipun curah hujan tinggi pada kota ini,
Bogor tetap mengalami beberapa kali kekeringan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini untuk mencari cadangan air tanah berdasarkan nilai resistivitas metode geolistrik 2D konfigurasi Dipole-Dipole. Penelitian ini menggunakan 4 lintasan dimana setiap lintasan memiliki panjang yang berbeda dan memiliki spasi setiap elektroda 6 meter. Pada
lintasan CBD 4 memiliki panjang lintasan 240 meter dengan jumlah elektroda 40. Pada lintasan CBD 5 memiliki panjang lintasan 138 meter dengan jumlah elektroda 23. Pada lintasan CBD 6 memiliki panjang lintasan 234 meter dengan jumlah elektroda 39. Pada lintasan CBD 7 memiliki panjang lintasan 186 meter dengan jumlah elektroda 31.
Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan tiga identifikasi litologi batuan yaitu Rentang nilai resistivitas 0.950 – 10.3 Ωm diidentifikasikan sebagai lempung lanauan, nilai resistivitas dari 10.4 – 83.6 Ωm 41 diidentifikasikan sebagai lempung pasiran, dan rentang
nilai resistivitas 83.7 – 170 Ωm diidentifikasikan sebagai lanau tersementasi. Zona kedalaman yang diidentifikasi sebagai akuifer memiliki kedalaman rata-rata 0 – 23.5 meter pada setiap lintasan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507250028
Keyword
Bogor Akuifer Geolistrik 2D Resistivitas Dipole-Dipole Aquifer 2D Geolectric Resistivity