Penurunan Kadar Pencemar Limbah Rumah Potong Hewan 
Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Sistem Batch
		
		
		
			Elektrokoagulasi sistem batch efektif digunakan untuk menurunkan 
kadar pencemar limbah rumah potong hewan (RPH). Karakteristik awal 
limbah RPH menunjukkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) 
sebesar 1635 mg/L, Total Suspended Solid (TSS) 636 mg/L, dan 
minyak-lemak 51,38 mg/L, yang semuanya melebihi baku mutu 
berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia 
Nomor 5 Tahun 2014. Penelitian ini memvariasikan tegangan (10, 15, 
dan 20 Volt) dan waktu kontak (60, 75, dan 90 menit) menggunakan 
elektroda aluminium berukuran 30×15 cm sebanyak 3 pasang dengan 
jarak 2 cm. Hasil optimal untuk penurunan COD adalah 87,8% pada 
tegangan 15 Volt selama 75 menit, menurunkan kadar COD menjadi 
199,5 mg/L. Penurunan TSS mencapai 92,8% pada tegangan 15 Volt 
selama 75 menit, dengan kadar akhir 46 mg/L. Sementara itu, 
penurunan minyak dan lemak tertinggi adalah 71,7% pada tegangan 15 
Volt selama 75 menit, menghasilkan kadar akhir 14,6 mg/L. 
Peningkatan pH selama proses elektrokoagulasi ke arah netral hingga 
basa (mendekati 7 hingga 8,33) mendukung pembentukan flok logam 
hidroksida yang efektif dalam menjaring zat organik. Tegangan dan 
waktu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan over- coagulation dan 
redistribusi flok, sehingga menurunkan efektivitas. Selain itu, 
peningkatan pH limbah dari 6,26 menjadi 8,26 selama proses juga 
memengaruhi kestabilan flok. Elektrokoagulasi batch terbukti efektif, 
namun pengendalian parameter operasional sangat penting untuk 
mencegah efek negatif seperti redistribusi flok dan kenaikan pH 
berlebihan. 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507240121 
			Keyword 
			
Limbah RPH Elektrokoagulasi COD Minyak dan  Lemak TSS