(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS LAND SUBSIDENCE PESISIR BARAT PULAU SUMATRA MENGGUNAKAN DATA INACORS TAHUN 2020-2024


Permukaan bumi bersifat dinamis, sehingga gaya-gaya yang bekerja di sekitarnya akan mempengaruhi bentuk bumi. Salah satu fenomena yang muncul akibat dinamika ini adalah land subsidence. Land subsidence merupakan salah satu fenomena deformasi permukaan tanah bergerak secara vertikal ke bawah terhadap suatu bidang referensi tertentu yang dianggap stabil. Penurunan muka tanah ini dapat dipengaruhi oleh faktor aktivitas manusia, beban infrastruktur dan bangunan, serta kondisi geologi dan topografi wilayah. Pulau Sumatra terletak pada kawasan zona tektonik aktif. Aktivitas tektonik yang tinggi di Pesisir Barat Pulau Sumatra, khususnya gempa bumi yang sering terjadi akibat adanya jalur patahan aktif, menjadi penyebab utama terjadinya penurunan muka tanah. Pemantauan penurunan muka tanah dengan metode Survei GNSS dapat digunakan secara kontinu tanpa terpengaruh oleh waktu dan kondisi cuaca. Data pengamatan satelit secara kontinyu akan diolah meggunakan perangkat lunak ilmiah GAMIT/GLOBK untuk menghasilkan data dengan akurasi tinggi. Hasil pengolahan berupa koordinat pergeseran vertikal yang akan dihitung dan dilakukan koreksi terhadap model tektonik serta divisualisasikan untuk mengetahui nilai penurunan yang terjadi. Terdapat 10 stasiun yang mengalami penurunan diatas 10 mm/tahun yaitu CAIR, CBDA, CBLG, CBPI, CKCI, CKCN, CSBL, CSBS, CNTL dan CSSH. Dengan demikian penurunan yang terjadi untuk daerah pesisir dapat dianalisis melalui pengamatan metode GNSS secara efektif menghasilkan informasi penurunan pada pesisir barat Pulau Sumatra.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507230036

Keyword
Land subsidence GNSS InaCORS pesisir barat Pulau Sumatra