(0721) 8030188    [email protected]   

Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Partisi n-Heksana Kulit Batang Tumbuhan Cinnamomum iners dan Uji Bioaktivitas Antibakteri terhadap Bakteri Staphylococcus aureus


Infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus merupakan masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat telah memicu resistensi S. aureus terhadap beberapa antibiotik seperti cefixim, ampisilin, dan oksitetrasiklin. Cinnamomum iners (famili Lauraceae) dikenal secara etnomedisin memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi, dan mengkarakterisasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak n-heksana kulit batang C. iners, serta menguji aktivitas antibakterinya terhadap S. aureus. Isolasi dilakukan menggunakan metode kromatografi cair vakum (KCV) dan kromatografi kolom gravitasi (KKG). Uji fitokimia menunjukkan kandungan alkaloid, terpenoid, flavonoid, dan fenolik. Uji antibakteri dengan metode difusi cakram menunjukkan zona hambat terbesar 9,9 ± 0,17 mm pada konsentrasi 10 mg/mL (aktivitas sedang). Isolat murni C2.9 (6,3 mg) menunjukkan spektrum UV-Vis pada 258 nm (n→π*) dan spektrum FTIR yang mengindikasikan gugus –OH, C=O, dan C–O. Analisis LC-MS menghasilkan m/z 397,54 [M+Ag] yang diduga merupakan Androstanolone (m/z 290). Uji antibakteri isolat menunjukkan zona hambat sebesar 10,08 ± 0,20 mm pada konsentrasi 10 mg/mL dengan klasifikasi aktivitas kuat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507220026

Keyword
Infeksi Cinnamomum iners Antibakteri Staphylococcus aureus Androstanolone