(0721) 8030188    [email protected]   

Pengukuran dan Pemetaan Kecerahan Langit Malam di Kota Metro Berdasarkan Data Sky Quality Meter (SQM)


Polusi cahaya muncul akibat adanya penerangan luar ruangan yang tidak terkontrol sehingga cahayanya terhambur ke angkasa dan meningkatkan kecerahan langit malam. Meningkatnya kecerahan langit malam akibat polusi cahaya dapat mengganggu pengamatan astronomi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengukur tingkat kecerahan langit malam di Kota Metro, dan (2) memetakan sebaran kecerahan langit malam sehingga dapat diketahui tingkat polusi cahayanya. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan perangkat Sky Quality Meter (SQM) pada kondisi cuaca cerah selama periode 22-23 Maret 2023 (21.00 – 23.00 WIB) yang diarahkan ke zenit di 20 titik lokasi di Kota Metro. Setelah mendapatkan hasil data kecerahan langit malam lalu dilakukan pemetaan untuk mengetahui pola sebarannya. Nilai kecerahan langit yang diperoleh berkisar antara 17,35 hingga 19,31 MPSAS, dengan mayoritas wilayah masuk dalam kategori Inner-city sky dan City sky (Skala Bortle). Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan dua metode interpolasi, yaitu Inverse Distance Weighting (IDW) dan Kriging untuk membandingkan hasil visualisasi sebaran polusi cahaya. Peta hasil interpolasi menunjukkan bahwa wilayah pusat kota memiliki tingkat polusi cahaya yang lebih tinggi dibandingkan daerah pinggiran Kota Metro. Secara visual, peta hasil interpolasi Kriging terlihat lebih halus dan kontinu. Namun, secara statistik, metode IDW justru memberikan prediksi nilai kecerahan langit yang lebih akurat pada titik-titik uji, dengan nilai Root Mean Square Error (RMSE) sebesar 0,0031 MPSAS, dibandingkan Kriging sebesar 0,2397 MPSAS.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507210036

Keyword
Kecerahan Langit Malam Sky Quality Meter (SQM) IDW Kriging Kota Metro