(0721) 8030188    [email protected]   

Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Empiris Pada Pasien Infeksi Di Ruang Paru Instalasi Rawat Inap RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro


Penyakit infeksi terus berkembang dan menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat secara global, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Tingginya prevalensi penyakit infeksi di Indonesia menyebabkan tingginya penggunaan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tinggi serta kurang bijak pada masyarakat dapat menyebabkan terjadinya masalah resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik empiris pasien rawat inap di Ruang Paru RSUD Jenderal Ahmad Yani Kota Metro. Penelitian ini bersifat observasional (non-experimental) dengan rancangan penelitian secara deskriptif. Data diperoleh secara retrospektif dengan menganalisis rekam medis pasien yang dikumpulkan dengan teknik purposive sampling pada periode Juni - September 2024. Terdapat sampel sebanyak 77 pasien dianalisis secara kualitatif menggunakan metode 4T (Tepat Indikasi, Tepat Pasien, Tepat Obat, Tepat Dosis) dan secara kuantitatif menggunakan metode anatomical therapeutic chemical (ATC)/defined daily dose (DDD). Hasil analisis menunjukkan bahwa, jumlah infeksi tertinggi yaitu pneumonia komunitas sebanyak 58 kasus (75,33%). Sampel yang didapat pada penelitian ini dievaluasi dan didapatkan 100% tepat indikasi, 100% tepat pasien, 93,50% tepat obat dan 85,71% tepat dosis, serta terdapat 10 jenis antibiotik yang digunakan dengan nilai DDD/100 patient-days sebesar 115,76. Jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan yaitu ceftriaxone (43,10%). Hasil tersebut menunjukkan penggunaan antibiotik empiris masih terdapat ketidaksesuaian dengan pedoman rasional penggunaan antibiotik dan perlu dipertimbangkan untuk dilakukan selektifitas terkait pemilihan penggunaan antibiotik untuk pasien infeksi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507200023

Keyword
Infeksi Antibiotik empiris Evaluasi rasionalitas