Evaluasi Kesesuai Konsep Transit Oriented Development pada Kawasan Transit Kota Bekasi (Studi Kasus : Stasiun LRT Jatibening)
Stasiun LRT Jatibening merupakan salah satu simpul transportasi di Kota Bekasi yang terletak pada kawasan yang memiliki fungsi lahan campuran seperti permukiman serta perdagangan dan jasa. Dengan fungsi ini, kawasan Stasiun LRT Jatibening memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD), tingginya penggunaan kendaraan pribadi menunjukkan bahwa integrasi transportasi publik di kawasan ini masih belum optimal. Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi dan juga strategi pengembangan kawasan yang berorientasi transit guna mendukung terciptanya pola mobilitas berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian prinsip dan prioritas pengembangan kawasan transit Jatibening dengan standar TOD yang berlaku. Maka dilakukan 1) menganalisis penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) pada kawasan dengan analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis skoring (TOD Standard ITDP); 2) merumuskan prioritas pengembangan kawasan transit Stasiun LRT Jatibening dengan konsep TOD dengan analisis AHP (Analytical Hierarchy Process). Dimana data yang diperlukan diperoleh melalui observasi langsung kawasan, wawancara dengan pihak terkait, dan studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan transit Stasiun LRT Jatibening secara umum belum memenuhi standar TOD menurut ITDP yang ideal. Sehingga diperlukan perumusan strategi yang sesuai dengan keperluan kawasan transit yang memperhatikan prinsip yang sesuai. Temuan ini dapat menjadi dasar rekomendasi perlunya perbaikan perencanaan dan pengambangan kawasan agar dapat mendukung terbentuknya lingkungan transit yang sesuai dengan konsep TOD.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507180024
Keyword
Transit Oriented Development (TOD) Evaluasi Kawasan Transit Stasiun LRT Jatibening Kota Bekasi