(0721) 8030188    [email protected]   

Penambatan Molekul dan Prediksi Toksisitas Beberapa Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman Namnam (Cyanometra cauliflora L.) sebagai Inhibitor Enzim Tirosinase


Cynometra cauliflora L. atau namnam dikenal sebagai tanaman dengan keanekaragaman senyawa kimia dan struktur molekulnya yang kompleks memberikan peluang yang besar dalam pengembangan obat. Penghambatan enzim tirosinase banyak dilakukan dalam pengobatan hiperpigmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki potensi senyawa metabolit namnam sebagai penghambat tirosinase secara in silico. Senyawa metabolit pertama-tama dilakukan evaluasi kemiripan obat berdasarkan aturan lima Lipinski dan dioptimalkan secara struktural menggunakan GaussView 5.0. Enzim tirosinase jamur (PDB ID :2Y9X) dipilih sebagai target protein dan dilakukan prosedur validasi. Penambatan molekul dilakukan dengan menggunakan AutoDock® 1.5.7, dan interaksi protein-ligan dianalisis menggunakan BIOVIA Discovery Studio 2024. Penilaian toksisitas dilakukan melalui situs web pkCSM dan toxtree. Hasil penambatan molekul menunjukkan α-bulnesene, nootkatol, dan aromadendrene sebagai senyawa penghambat tirosinase yang paling berpotensi dengan energi ikatan bebas yang lebih rendah (-7,62, -7,65, dan -7,32 kkal/mol) dibandingkan dengan ligan alami (-4,84 kkal/mol) dan asam kojat (-3,90 kkal/mol). Analisis interaksi mengungkapkan bahwa senyawa-senyawa ini memiliki residu asam amino yang sama dengan ligan asli dalam situs aktifnya. Tanaman namnam sangat menjanjikan sebagai sumber penghambat tirosinase, dengan α-bulnesene, nootkatol, dan aromadendrene muncul sebagai kandidat utama. Namun, metabolit ini lebih direkomendasikan dalam aplikasi secara topikal karena profil toksisitas oral yang merugikan ketika diprediksi secara in silico.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507160005

Keyword
Cynometra cauliflora L. inhibitor tirosinase in silico toksisitas