View/Open

Author
SULTHAN, NAUFAL ADZAKI

Advisor
Ryansyah Izhar, S.T., M.P.W.K,

Koleksi
Perencanaan Wilayah dan Kota

Publisher

Alih fungsi lahan menjadi salah satu faktor utama penyebab meningkatnya risiko banjir, khususnya di wilayah dengan fungsi konservasi seperti Wilayah Perencanaan (WP) IV Kota Bandar Lampung. WP IV yang mencakup Kecamatan Teluk Betung Timur dan Teluk Betung Barat merupakan kawasan konservasi berdasarkan RTRW Kota Bandar Lampung 2021–2041. Namun, bencana banjir yang terjadi pada Februari 2024 menunjukkan adanya potensi ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan arahan tata ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesesuaian guna lahan terhadap pola ruang RTRW Kota Bandar Lampung Tahun 2021-2041 pada daerah rawan bencana banjir di WP IV dengan pendekatan deduktif kuantitatif menggunakan data sekunder dan metode analisis SIG (Sistem Informasi Geografis) melalui teknik overlay, interpretasi citra, skoring, dan deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa sebagian besar WP IV tergolong dalam kategori rawan hingga sangat rawan banjir, dengan dominasi wilayah rawan di Kelurahan Batu Putuk, Sukarame II, dan Way Tataan, serta wilayah sangat rawan di Kelurahan Sukamaju dan Keteguhan. Dari total luas WP IV, 2.410,24 ha tercatat sesuai dengan arahan pola ruang, sementara 464,28 ha tidak sesuai. Ketidaksesuaian terbesar ditemukan di Kelurahan Batu Putuk, Sukarame II, dan Sukamaju. Ketidaksesuaian paling mencolok pada kawasan sangat rawan banjir terjadi di Kelurahan Sukamaju, di mana semak belukar mendominasi area yang seharusnya diperuntukkan sebagai kawasan permukiman. Meskipun belum berdampak negatif secara ekologis, potensi alih fungsi lahan tanpa perencanaan mitigatif dapat meningkatkan risiko banjir di masa mendatang. Oleh karena itu, hasil penelitian menekankan pentingnya pengendalian tata ruang berbasis mitigasi bencana di kawasan rawan banjir.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507150030

Keyword
Pola Ruang Banjir WP IV Kota Bandar Lampung Kesesuaian Lahan