(0721) 8030188    [email protected]   

Evaluasi Efek Samping Kemoterapi Pada Pasien Kanker Paru di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung


Kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi akibat kanker di dunia. Di Indonesia, kanker paru menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Kemoterapi menjadi terapi utama, terutama pada stadium lanjut, namun dapat menimbulkan berbagai efek samping yang memengaruhi kenyamanan dan keberlanjutan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien, pengobatan, serta gambaran dan tingkat keparahan efek samping kemoterapi pada pasien kanker paru di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan teknik purposive sampling pada 90 pasien. Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (71,11%), berusia 45–59 tahun (46%), menderita non-small cell lung cancer stadium IV (75,56%), dan menerima regimen Carboplatin–Paclitaxel (51,61%). Efek samping paling banyak adalah mual (77,77%), kelelahan dan anemia (71,11%), serta alopesia dan dispepsia (68,88%). Tingkat keparahan efek samping didominasi Grade 1 dan 2, menunjukkan gejala ringan hingga sedang, sementara Grade 3 seperti mual berat, kelelahan, dan muntah juga ditemukan meski jumlahnya lebih sedikit. Tidak ditemukan efek samping Grade 4 atau 5. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar efek samping masih dapat ditangani, namun pemantauan dan penanganan dini tetap diperlukan untuk mencegah timbulnya efek samping yang lebih parah.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507150019

Keyword
Kanker Paru Kemoterapi Efek Samping Tingkat Keparahan Efek Samping