PENGARUH MORFOLOGI NANOPARTIKEL EMAS SEBAGAI MATERIAL PENDETEKSI PADA PANDORA
Paraben merupakan zat aditif umum dalam produk kosmetik dan pangan karena sifat antimikrobanya, namun berisiko bagi kesehatan karena tergolong senyawa pengganggu endokrin. Dikembangkan sistem sensor optik plasmonik untuk mendeteksinya secara cepat dan ekonomis, yang bernama PANDORA menggunakan nanopartikel emas berbentuk Gold Nanobipyramids (GNBPs) dan Gold Nanorods (GNRs). Hasil karakterisasi UV-Vis menunjukkan GNBPs memiliki puncak resonansi t-SPR di 605 nm dan l-SPR di 783 nm, dengan intensitas serapan tinggi dan simetris. Sebaliknya, GNRs memiliki t-SPR di 514 nm dan l-SPR di 846 nm dengan puncak l-SPR yang lebih lebar. Struktur kristal keduanya adalah Face Centered Cubic (FCC) dengan puncak XRD utama di bidang (111), (200), dan (220). Ukuran kristal GNBPs lebih besar yaitu 64,70 nm, dibandingkan GNRs sebesar 56,30 nm. Morfologi menunjukkan GNRs memiliki aspek rasio 2,726 dan densitas permukaan 97,476%, sedangkan GNBPs memiliki aspek rasio 2,471 dan densitas 84,798%. Uji sensitivitas menunjukkan penurunan intensitas dan pergeseran panjang gelombang seiring peningkatan konsentrasi paraben. GNBPs menunjukkan penurunan intensitas hingga 0,114 a.u. dan pergeseran hingga 4 nm, sedangkan GNRs menunjukkan penurunan hingga 0,138 a.u. dan pergeseran hingga 3 nm. Selektivitas tertinggi tercatat terhadap propil paraben dengan ΔI pada GNRs sebesar 0,351 a.u. (t-SPR) dan 0,596 a.u. (l-SPR). Sensor juga stabil selama 600 detik dan mampu memberikan hasil konsisten dalam enam siklus pengujian. Hasil ini menunjukkan potensi sensor optik berbasis GNBPs dan GNRs untuk deteksi paraben secara cepat dan akurat.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507090025
Keyword
Paraben GNBPs GNRs PANDORA Nanopartikel Emas Parabens GNBPs GNRs PANDORA Gold Nanoparticles