Analisis Potensi & Pemanfaatan Biobriket Arang Limbah Kulit Durian dan Tempurung Kelapa untuk Mendukung Aspek Circular Economy di Provinsi Lampung
Provinsi Lampung mempunyai luas komoditi perkebunan 721.943 (Ha) pada tahun 2022 dengan komoditi buah durian dan kelapa yang besar dari skala produksi. Potensi energi kulit durian sebesar 100,34 GWh dan yang setara dengan 16.292,38 ton batubara dan 16.292,38 ton LPG serta tempurung kelapa sebesar 71,84 GWh yang setara dengan 11.665,71 ton batubara dan 5.493,594 ton LPG. Karakteristik biobriket yang dihasilkan dengan kualitas paling baik berdasarkan standar SNI 01-6235-2000 dan ASTM D 440-86 R02. Penentuan karakteristik terbaik menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) diperoleh dari pencampuran bahan baku limbah kulit durian (50%) dan tempurung kelapa (50%) dengan skor total 220. Hasil pengujian yang dilakukan terdiri dari beberapa parameter dengan nilai kadar air sebesar 5%, kadar abu 5,70%, kadar zat menguap 34,33%, kadar karbon 59,975%, nilai kalor mencapai 6076,1 kcal/g dan nilai drop test mencapai 2,87%. Konsep circular economy dalam pemanfaatan limbah kulit durian diterapkan melalui diagram alur material yang mencakup pengolahan limbah menjadi biobriket, analisis ekonomi, hingga penjualannya ke masyarakat dan industri, khususnya industri karet. Secara ekonomi, diperoleh HPP Rp4.897,78/kg, harga jual Rp7.500,00/kg, BEP Rp108.811.628,60, produksi minimal 14.508 kg/bulan, NPV Rp3.788.836.184,71, IRR 36%, dan payback period 1 tahun 8 bulan 15 hari. Penggunaan biobriket di industri karet mampu menghemat hingga Rp43.500.000,00 per tahun dan menghasilkan keuntungan kumulatif Rp435.000.000,00 dalam 10 tahun. Abu sisa pembakaran juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran semen paving block.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507080045
Keyword
Potensi Energi Limbah Kulit Durian Tempurung Kelapa Analisis Biobriket Circular Economy