PEMETAAN POTENSI WILAYAH BAHAYA BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN METODE FLASH FLOOD POTENTIAL INDEX (FFPI) DENGAN MODEL SMITH DI DAS SEKAMPUNG, (STUDI KASUS: SUB DAS WAY ILAHAN, KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG)
Banjir bandang adalah banjirnya air secara cepat yang dipengaruhi oleh bentuk topografi dan hujan lebat atau keluarnya air yang tertampung secara tiba-tiba seperti, jebolnya bendungan atau tanggul dalam waktu singkat, umumnya dalam hitungan menit sampai beberapa jam, skala waktu yang membedakannya dengan banjir fluvial. Penelitian ini bertujuan menganalisis sebaran spasial wilayah potensi banjir bandang dan mengklasifikasikan kelas potensi bahaya banjir bandang menggunakan metode Flash Flood Potential Index (FFPI) dengan model Smith. Penelitian dilakukan di Sub DAS Way Ilahan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung dengan menggunakan data spasial berupa peta kemiringan lereng, penggunaan lahan, tekstur tanah, dan kerapatan vegetasi yang dianalisis secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah dengan potensi banjir bandang tertinggi berada di Sub-Sub DAS nomor 16 yang mencakup Kecamatan Ulu Belu dan Pulau Panggung (Desa Karang Rejo, Air Abang, Datarajan, Gunung Meraksa, Penantian Ulu Belu, Srimanganten, Sumber Mulya, Talang Jawa, dan Tanjung Begelung) dengan nilai FFPI sebesar 5,282, sedangkan wilayah dengan potensi banjir bandang terendah berada di Sub-Sub DAS nomor 4 yang mencakup Kecamatan Pugung, Desa Talang Lebar dengan nilai FFPI sebesar 4,082. Sebaran spasial potensi banjir bandang menunjukkan variasi yang signifikan pada 35 Sub-Sub DAS yang dianalisis. Pada Sub DAS Way Ilahan terdapat 24 Sub-Sub DAS dikategorikan dalam potensi bahaya banjir bandang kelas sedang dengan indeks FFPI 3,5 – 5 dan total luas mencapai 11981,504 Ha yang ditandai dengan warna kuning, sedangkan 11 Sub-Sub DAS dikategorikan dalam potensi bahaya banjir bandang kelas tinggi dengan indeks FFPI > 5 dan luas sebesar 7473,355 Ha yang ditandai dengan warna merah. Hasil penelitian ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah dan pihak yang terdampak agar bisa melakukan tindakan pencegahan atau suatu mitigasi untuk mengurangi dampak dari bencana yang terjadi kedepannya.
Kata kunci: Banjir bandang, FFPI, model Smith, SIG, mitigasi bencana
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507070016
Keyword