Pengaruh Waktu Pirolisis terhadap Karakteristik Biobriket Arang Kayu Kaliandra Merah (Calliandra calothyrsus Meisn.)
Biomassa merupakan salah satu sumber Energi Baru Terbarukan (EBT)
yang memiliki variasi bahan baku yang lebih melimpah dibandingkan
jenis lainnya. Kaliandra merah adalah salah satu jenis tanaman yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi berupa biobriket.
Pemanfaatan kaliandra masih didominasi sebagai pakan ternak.
Penelitian ini didasarkan pada pemanfaatan kayu kaliandra serta
peningkatan kualitas biobriket. Pirolisis dilakukan dengan suhu 600 oC
dengan variasi waktu 30, 60, dan 90 menit. Pengujian yang dilakukan
berupa densitas, kadar air, kadar zat terbang, kadar abu, karbon terikat,
dan nilai kalor yang ditinjau dengan SNI 01-6235-2000, EN 1860-
2;2023, dan GOST 7657-84 (A, First Quality). Hasil pengujian
menunjukkan seluruh analisa telah memenuhi nilai standar uji. Densitas
tertinggi diperoleh waktu 30 menit (0,62 g/cm3
), kadar air terendah pada
90 menit (1,78%), kadar zat terbang terendah pada 90 menit (10,79%),
kadar abu terendah pada 30 menit (4,66%), karbon terikat tertinggi pada
90 menit (82,40%), dan nilai kalor tertinggi pada 90 menit (8.602,29
kal/g). Peningkatan waktu pirolisis menyebabkan proses dekomposisi
menjadi lebih seragam akibat lamanya paparan energi secara konstan.
Perlakuan terbaik pada penelitian ini yakni biobriket hasil pirolisis pada
waktu 90 menit. Nilai kalor yang tinggi menjadikan biobriket ini
berpotensi digunakan pada sektor rumah tangga, perindustrian, hingga
sebagai pembangkit listrik.
Kata Kunci: Biobriket, Biomassa, Energi Baru Terbarukan, Kayu
Kaliandra, Waktu Pirolisis
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507040050
Keyword
Biobriket Biomassa Energi Baru Terbarukan Kayu Kaliandra Waktu Pirolisis