(0721) 8030188    [email protected]   

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Sirih Cina (Peperomia pellucida) dari Dua Lokasi Berbeda dalam Menghambat Escherichia coli dan Staphylococcus aureus


Tanaman sirih cina (Peperomia pellucida L.) dikenal sebagai tanaman liar yang banyak ditemukan di wilayah tropis seperti Indonesia. Senyawa alami dalam tanaman sirih cina seperti alkaloid, tanin, saponin, minyak atsiri, kalsium oksalat juga senyawa aktif seperti terpenoid, flavonoid dan fenol yang berpotensi sebagai antibakteri alami. Ekstraksi sirih cina dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, uji kuantitatif fenolik dan flavonoid menggunakan asam galat dan kuersetin sebagai kurva kalibrasi. Uji antibakteri dilakukan dengan metode cakram, dilanjutkan uji kuantitatif MIC dan MBC untuk melihat konsentrasi terendah ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Integritas membran sel juga dianalisis dengan mengukur absorbansi. Ekstrak etanol daun sirih cina Sukarame dan Kebun raya memiliki kandungan flavonoid masing-masing 5,88 (mgQE/g) dan 5,78 (mgQE/g) dan kandungan fenolik masing-masing 40,55 (mgGAE/g) 26,11 (mgGAE/g). Berdasarkan hasil pengujian terhadap bakteri E. coli zona hambat terbesar pada sampel Sukarame dan Kebun Raya masing-masing 10,53 mm dan 6,40 mm dengan konsentrasi ekstrak 60.000 μg/mL, sedangkan terhadap bakteri S. aureus pada sampel Sukarame dan Kebun Raya masing-masing 11,84 mm dan 11,55 mm dengan konsentrasi 15.000 μg/mL. Nilai MIC bakteri E. coli pada konsentrasi 7.200 μg/ml dan terhadap bakteri S. aureus 5.000 μg/mL sedangkan nilai MBC diatas konsentrasi 15.000 μg/mL. Hasil analis integritas membran sel terdapat kebocoran protein dan asam nukleat pada 1 MIC, 2 MIC dan kontrol positif. Kata kunci: antimikroba; fenol dan flavonoid; integritas membran; MIC MBC; sirih cina

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2507030018

Keyword
antimikroba; fenol dan flavonoid; integritas membr