EKSTRAKSI PELARUT SINERGIS SKANDIUM (Sc) DARI LARUTAN HASIL PELINDIAN ARTIFISIAL LUMPUR MERAH MENGGUNAKAN EKSTRAKTAN ASAM BIS-2 ETIL-HEKSIL-FOSFAT (D2EHPA) DAN TRI-OKTIL-FOSFIN OKSIDA (TOPO)
Lumpur merah merupakan limbah padat bersifat basa mengandung unsur Fe (besi), Al (aluminium) dan logam tanah jarang Sc (skandium) yang dihasilkan dari ekstraksi bijih bauksit. Pembuangan lumpur merah umumnya disimpan di area tailing dam yang berpotensi mencemari lingkungan. Sehingga, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengekstraksi kandungan Sc dari lumpur merah. Skandium memiliki harga yang tinggi karena sedikitnya kelimpahan di kerak bumi. Proses ekstraksi skandium melewati tahap pelindian diikuti tahap pemurnian. Pemurnian yang dipilih menggunakan metode ekstraksi pelarut sinergis dengan ekstraktan D2EHPA dan TOPO dari larutan pelindian artifisial HCl. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi pH PLS, konsentrasi D2EHPA, konsentrasi TOPO, pengaruh aqueous : organik (A:O) dan faktor pisahnya terhadap Fe serta Al. Persen ekstraksi terbaik diperoleh pada variasi pH 0,5 dengan Fe 32,24 %; Al 24,27
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2506200025
Keyword
Lumpur merah, larutan pelindian artifisial, skandi