(0721) 8030188    [email protected]   

Arahan Konsep Perancangan Kawasan TOD Berdasarkan Persepsi Masyarakat Studi Kasus: Kawasan Stasiun LRT Cikunir 1


Transit Oriented Development (TOD) hadir sebagai solusi perancangan kota berkelanjutan yang mengoptimalkan kepadatan, penggunaan lahan campuran, dan integrasi transportasi. Kawasan TOD Stasiun LRT Cikunir 1 Kota Bekasi telah memiliki Panduan Rancang Kota (PRK), namun penyusunannya bersifat top-down tanpa melibatkan persepsi masyarakat, berpotensi menimbulkan kesenjangan antara perencanaan dan kebutuhan riil pengguna. Penelitian ini bertujuan merumuskan arahan perancangan kawasan TOD yang responsif terhadap persepsi dan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan kualitatif-kuantitatif. Metode analisis meliputi: (1) statistik deskriptif untuk mengidentifikasi preferensi masyarakat, (2) analisis gap untuk mengevaluasi kesenjangan antara kondisi sebenarnya dan harapan, (3) analisis SWOT sebagai dasar strategi desain, serta (4) Fragmental Design Method untuk integrasi solusi perancangan. Hasil penelitian menunjukkan perlunya penguatan lima aspek TOD: (1) Diversity melalui dominasi area mixed-use (43,41% luas kawasan), (2) Density dengan kepadatan 450 jiwa/hektar, (3) Design berbasis walkability seperti jalur pejalan kaki terlindung dan jalur sepeda terproteksi, (4) Destination Accessibility via integrasi moda transportasi (Integrated Transit hub), dan (5) Distance to Transit dengan fasilitas Park and ride. Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan utama pada ketersediaan RTH dan lahan campuran, sementara peluang terletak pada pengembangan ruang publik multifungsi. Rekomendasi desain mencakup mitigasi kebisingan jalan tol, peningkatan kapasitas parkir sepeda, dan penataan ruang terbuka inklusif.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2506180022

Keyword
Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Persepsi dan Kebutuhan Masyarakat Perancangan Kawasan Kawasan TOD Stasiun LRT Cikunir 1