Kajian Potensi Interaksi Obat pada Pasien Penderita HIV/AIDS di Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara
Pasien HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) menjalani terapi ARV (antiretroviral) jangka panjang dan sering mengalami komplikasi serta komorbiditas, sehingga meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien, penggunaan obat dan potensi interaksi obat yang terjadi pada terapi pengobatan pasien HIV/AIDS di Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental bersifat deskriptif dan dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien HIV/AIDS pada periode Januari–Desember 2024. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 31 sampel. Data dianalisis menggunakan aplikasi Lexicomp dan E-book Stockley’s Drug Interactions Ninth Edition untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien HIV/AIDS berjenis kelamin laki-laki (74,19%), rentang usia terbanyak 36–45 tahun (41,93%), stadium klinis yang sering ditemukan adalah stadium klinis 1 (38,70%), komplikasi yang banyak di derita adalah tuberkulosis (48,48%) dan terapi ARV paling umum digunakan adalah kombinasi TLE (tenofovir + lamivudine + efavirenz) (54,83%). Potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme dan tingkat keparahan terdiri dari interaksi farmakokinetik moderate (65,71%), farmakokinetik minor (28,57%), farmakodinamik mayor (2,85%) dan farmakodinamik moderate (2,85%), yang menunjukkan bahwa potensi interaksi obat pada penelitian ini paling banyak terjadi adalah interaksi farmakokinetik moderate. Dari hasil penelitian ini perlu dilakukannya monitoring terapi dan mengevaluasi potensi interaksi obat yang terjadi oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2506180020
Keyword
HIV/AIDS Interaksi obat Tingkat keparahan Mekanisme