(0721) 8030188    [email protected]   

PENGARUH PENEMPATAN DILATASI SUATU GEDUNG TERHADAP RESPON STRUKTUR DAN LEVEL KINERJA PADA BANGUNAN GEDUNG BERBENTUK ā€œUā€ DENGAN ANALISIS NONLINIER STATIK (PUSHOVER ANALYSIS)


Gempa bumi merupakan bencana alam yang paling sering terjadi diwilayah Sumatera beberapa tahun terakhir ini. Ketika terjadi gempa, bangunan yang ada pada wilayah sekitar akan mengalami guncangan pada muka tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada bangunan, terutama pada bangunan asimetris. Salah satu cara penerapan desain bangunan untuk mencegah kerusakan yang berarti saat terjadi gempa adalah pemberian dilatasi pada bangunan. Adaptasi sistem struktur dengan dilatasi dibuat untuk memisahkan bangunan yang memiliki bentuk tidak beraturan (asimetris), sehingga gaya-gaya dalam yang terjadi tidak saling mempengaruhi serta menimbulkan kondisi kritis pada struktur. Analisa ini dilakukan pada gedung kuliah umum 2 di Institut Teknologi Sumatera yang terletak di wilayah Lampung Selatan. Dalam pemodelan struktur bangunan gedung kuliah umum 2 ITERA ini menggunakan bantuan program software ETABS 2018 untuk menggambarkan respon struktur dan perilaku nonlinier analisis pushover yang mengacu pada SNI 1726 Tahun 2019 dan FEMA 41-17 untuk evaluasi kinerja struktur. Hasil analisis skema dilatasi 1 gedung kuliah II ITERA telah memenuhi izin simpangan antar lantai, dimana pada gedung A terjadi simpangan terbesar 15,235 mm untuk arah x, dan 19,430 mm untuk arah y, pada gedung B terjadi simpangan terbesar 17,794 mm untuk arah x, dan 14,854 mm untuk arah y dan pada gedung C terjadi simpangan terbesar 15,385 mm untuk arah x, dan 19,235 mm untuk arah y dengan simpangan izin antar lantai sebesar 40 mm. Berdasarkan hasil monitored displacement pada skema dilatasi 1, untuk bangunan A didapatkan kurva kapasitas push-x sebesar 60,997 mm, dan push-y sebesar 58,148 mm, sedangkan didapatkan target displacement pada arah-x sebesar 72,058 mm, dan arah-y sebesar 67,485 mm, diperoleh nilai monitored displacement maksimum yang dapat digunakan sebagai untuk menentukan batas minimum jarak dilatasi.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2506050002

Keyword
Dilatasi Ketidakberaturan Struktur Analisis beban dorong Level kinerja struktur