Identifikasi dan Penanganan Lahan Kritis Dalam Mendukung Pengembangan Wilayah (Kecamatan Gading Rejo)
		
		
		
			Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan lahan kritis di 
Kecamatan Gading Rejo yang disebabkan oleh alih fungsi lahan, 
terutama untuk permukiman dan industri bahan baku, serta kondisi 
topografi yang beragam. Hal ini mengakibatkan degradasi lahan dan 
tekanan lingkungan yang mengancam keberlanjutan pengembangan 
wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan upaya 
penanganan lahan kritis yang sesuai dengan peruntukan pola ruang 
guna mendukung pengembangan wilayah. Permasalahan yang diangkat 
meliputi identifikasi lahan kritis, faktor penyebab kekritisan, dan 
strategi rehabilitasi yang efektif. Metode analisis yang digunakan 
meliputi identifikasi lahan kritis berdasarkan parameter fisik lahan, 
seperti tutupan lahan, kemiringan lereng, fungsi kawasan, dan tingkat 
erosi, serta penerapan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk 
menentukan prioritas program rehabilitasi. Hasil penelitian 
menunjukkan bahwa lahan kritis di Kecamatan Gading Rejo, 
kategori Potensial Kritis mencakup 
luas 
kategori Agak Kritis mencakup 
luas 
462,6 
647,5 
Ha, 
Ha, 
dengan 
dan 
kategori Kritis mencakup luas 564,4 Ha. Berdasarkan analisis AHP, 
reboisasi menjadi prioritas utama dengan bobot 0,522, diikuti oleh 
agroforestri, terasering, dan bioremediasi. Reboisasi dinilai efektif 
dalam memperbaiki struktur tanah dan mengurangi erosi, sementara 
agroforestri meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian 
lingkungan. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya 
implementasi program rehabilitasi berbasis prioritas, monitoring 
berkala, serta partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan. 
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengambilan 
kebijakan 
			URI 
			
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2506030062 
			Keyword 
			
Lahan Kritis Rehabilitasi Reboisasi Terasering AHP