(0721) 8030188    [email protected]   

Identifikasi dan Penanganan Lahan Kritis Dalam Mendukung Pengembangan Wilayah (Kecamatan Gading Rejo)


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan lahan kritis di Kecamatan Gading Rejo yang disebabkan oleh alih fungsi lahan, terutama untuk permukiman dan industri bahan baku, serta kondisi topografi yang beragam. Hal ini mengakibatkan degradasi lahan dan tekanan lingkungan yang mengancam keberlanjutan pengembangan wilayah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan upaya penanganan lahan kritis yang sesuai dengan peruntukan pola ruang guna mendukung pengembangan wilayah. Permasalahan yang diangkat meliputi identifikasi lahan kritis, faktor penyebab kekritisan, dan strategi rehabilitasi yang efektif. Metode analisis yang digunakan meliputi identifikasi lahan kritis berdasarkan parameter fisik lahan, seperti tutupan lahan, kemiringan lereng, fungsi kawasan, dan tingkat erosi, serta penerapan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas program rehabilitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan kritis di Kecamatan Gading Rejo, kategori Potensial Kritis mencakup luas kategori Agak Kritis mencakup luas 462,6 647,5 Ha, Ha, dengan dan kategori Kritis mencakup luas 564,4 Ha. Berdasarkan analisis AHP, reboisasi menjadi prioritas utama dengan bobot 0,522, diikuti oleh agroforestri, terasering, dan bioremediasi. Reboisasi dinilai efektif dalam memperbaiki struktur tanah dan mengurangi erosi, sementara agroforestri meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan. Kesimpulan penelitian ini menekankan pentingnya implementasi program rehabilitasi berbasis prioritas, monitoring berkala, serta partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2506030062

Keyword
Lahan Kritis Rehabilitasi Reboisasi Terasering AHP