(0721) 8030188    [email protected]   

PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME SERAT KELAPA DAN SERAT TEBU TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT HIBRIDA BERMATRIKS EPOKSI


Komposit hibrida merupakan perpaduan dari dua atau lebih jenis serat dalam satu komposisi, dimana seratnya berupa gabungan dari beberapa jenis serat. Komposit hibrida dilakukan untuk mengatasi kelemahan yang terjadi pada komposit serat tunggal seperti sifat mekanisnya yang rendah jika dibanding menggunakan serat sintesis. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan tarik komposit hibrida serat alam dengan metode awal pembuatan komposit yang dilakukan dengan perlakuan alkali menggunakan NaOH 5% selama 2 jam, dan menggunakan resin epoksi. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode hand lay-up, dengan variasi fraksi volume yaitu 50 % serat dan 50 % matriks. Perbandingan serat tebu dan serat kelapa yang digunakan dalam penelitian ini adalah SK 50% : ST 0%, SK 40% : ST 10%, SK 30%: ST 20%, SK 25% : ST 25%, SK 20% : ST 30%, SK 10% : ST 40%,SK 0% : ST 50%. Proses pengujian tarik mengacu pada standar ASTM D3039. Perlakuan alkali membuat serat berikatan baik dengan resin karena mampu basah yang baik antara dua permukaan dalam bentuk geometri barrel, dikarenakan semakin berkurangnya kandungan hemiselulosa, lignin dan pektin yang membuat serat menghasilkan topografi serat yang lebih kasar, kemudian dapat meningkatkan adhesi matriks pada serat. Didapatkan nilai Ultimate Tensile Strength dan yield strength tertinggi pada sampel E (serat kelapa 20-30 serat tebu) demgan nilai 30,48 MPa dan 29,5. Pada sampel B (serat kelapa 10-40 serat tebu) mendapatkan nilai strain terbesar dengan nilai 0,10. Hal ini disebabkan karena sifat serat kelapa yang memberikan kekuatan tarik yang lebih besar sedangkan serat tebu yang memberikan sifat menahan deformasi plastis dan kekakuan lebih tinggi. Perbandingan serat tebu dan serat sabut kelapa yang seimbang akan menghasilkan kekuatan tarik yang lebih optimal daripada serat dengan perbandingan yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan distribusi reinforcement yang kurang merata pada perbandingan serat yang berbeda, sehingga kekuatan tarik yang dihasilkan kurang optimal.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505280082

Keyword
komposit hibrida Fraksi Volume Serat tebu Serat kelapa