Pengaruh Konsentrasi Nanofibril Selulosa Bambu Ampel terhadap Karakteristik Bioplastik Pati Singkong
Produksi plastik terus meningkat di berbagai sektor industri, terutama dalam bentuk kemasan plastik. Kebutuhan yang besar terhadap kemasan plastik dalam masyarakat telah menyebabkan pertumbuhan produksi plastik yang signifikan setiap tahunnya. Sebagian besar plastik yang beredar saat ini masih berasal dari sumber petrokimia, termasuk minyak bumi. Bahan plastik tersebut memiliki ketahanan yang tinggi terhadap biodegradasi di lingkungan, sehingga menimbulkan permasalahan serius terkait pencemaran limbah plastik. Bioplastik mulai dikembangkan sebagai alternatif karena berasal dari sumber daya terbarukan seperti pati dan memiliki kemampuan degradasi yang lebih baik. Namun demikian, bioplastik berbahan dasar pati umumnya memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan plastik konvensional. Oleh karena itu, penambahan bahan penguat seperti nanofibril selulosa (CNF) dari bambu ampel menjadi penting untuk meningkatkan kualitas bioplastik. CNF bambu ampel ditambahkan dengan konsentrasi 0,5%, 1,5%, dan 4,5% ke dalam 10 gram pati singkong. Penilaian terhadap film bioplastik mencakup sifat fisik, sifat mekanis, dan biodegradabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan CNF pada berbagai konsentrasi memengaruhi ketiga karakteristik tersebut. Variasi terbaik diperoleh pada film bioplastik dengan penambahan CNF sebesar 4,5%, yang menghasilkan kerapatan 1,23 g.cm‒3, kadar air 12,10%, daya serap air 65%, kekuatan tarik 5,49 MPa, elongasi 55%, modulus Young 10,30 MPa, dan massa terdegradasi sebesar 43
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505260088
Keyword
bambu bioplastik CNF pati singkong plastik