ANALISIS TIMBULAN, KOMPOSISI DAN FAKTOR PENGURANGAN LIMBAH SAYUR DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS: PASAR RAYA LEBAK BUDI DAN PASAR WAY HALIM BANDAR LAMPUNG)
Pasar merupakan salah satu sumber utama timbulan sampah di Kota Bandar Lampung, dengan jumlah limbah yang dihasilkan mencapai sekitar 60 ton per hari. Penelitian ini dilakukan di dua pasar besar, yaitu Pasar Way Halim dan Pasar Raya Lebak Budi, dengan tujuan mengidentifikasi timbulan, komposisi serta faktor pendukung dan penghambat dalam upaya pengurangan limbah sayur. Metode penelitian yang digunakan meliputi kuesioner, analisis SWOT, dan sampling timbulan berdasarkan SNI 19-3964-1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Way Halim menghasilkan 315 kg limbah sayur dengan rata-rata 39,49 kg per hari, sedangkan Pasar Raya Lebak Budi menghasilkan 149,46 kg dengan rata-rata 18,68 kg per hari. Jenis limbah sayur yang paling banyak terbuang adalah sayuran yang diambil bagian batang atau daunnya, yaitu sebesar 62%, dengan kangkung dan sawi sebagai penyumbang utama. Faktor pendukung dalam pengurangan limbah sayur meliputi pemisahan sayur yang membusuk, penanganan penyimpanan yang baik, penjualan kembali sisa sayur, kompensasi ekonomi, keuntungan, serta kebijakan pasar terkait pengelolaan limbah. Sementara itu, faktor penghambatnya meliputi penampilan sayur yang kurang menarik, kesalahan estimasi permintaan, bagian sayur yang sedikit rusak, perubahan harga, serta persepsi pembeli terhadap penampilan sayur. Strategi SWOT yang disarankan adalah strategi defensive, yang mencakup peningkatan penanganan sayur, mengolah limbah sayur menjadi produk bernilai ekonomi, pemberian diskon kepada sayur tertentu, penerapan sistem FIFO (First In, First Out), penerapan sistem harga dinamis, serta optimalisasi sistem penyimpanan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505260081
Keyword
Pasar Tradisional Timbulan Sampah Sampah Sayur Pengurangan Sampah Analisis SWOT