(0721) 8030188    [email protected]   

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN AKIBAT KOORDINASI ANTAR SIMPANG BERSINYAL


Pertumbuhan jumlah kendaraan di kawasan perkotaan menyebabkan peningkatan kepadatan lalu lintas, terutama di kawasan persimpangan yang memiliki volume kendaraan tinggi. Persimpangan yang tidak dikelola secara optimal dapat menimbulkan antrian panjang, waktu tundaan tinggi, serta pemborosan energi dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja lalu lintas pada dua simpang bersinyal di Kota Bandar Lampung, yaitu Simpang Bypass (Jalan Soekarno Hatta – Jalan Urip Sumoharjo) dan Simpang Urip Sumoharjo (Jalan Urip Sumoharjo – Jalan Arif Rahman Hakim), serta mengevaluasi efektivitas koordinasi sinyal menggunakan pendekatan Green Wave. Metode analisis mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi eksisting memiliki panjang antrian dan waktu tundaan yang tinggi, terutama pada pendekat timur di kedua simpang. Untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas, dilakukan simulasi terhadap empat alternatif koordinasi sinyal. Alternatif 4, dengan waktu siklus 184 detik dan 92 detik, terbukti memberikan kinerja terbaik dengan penurunan panjang antrian dan waktu tundaan secara signifikan, meskipun terdapat sedikit peningkatan derajat kejenuhan pada beberapa pendekat. Dari sisi ekonomi, koordinasi sinyal dengan alternatif tersebut juga menghasilkan penghematan nilai waktu pengguna jalan dari Rp 4.495.938 menjadi Rp 3.890.524. Dengan demikian, koordinasi sinyal lalu lintas menggunakan metode Green Wave pada dua simpang tersebut terbukti mampu meningkatkan kinerja lalu lintas dan efisiensi operasional secara menyeluruh.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505250012

Keyword
Koordinasi sinyal tundaan antrian