Analisis Kestabilan Lereng Batuan dan Tanah pada Daerah Sukabanjar,Ketapang, dan Padang Ratu Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
Daerah penelitian berada pada Kelurahan Sukabanjar, Ketapang, dan Padang Ratu di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Daerah tersebut memiliki potensi gempa bumi karena lokasinya dilalui oleh Sesar Semangko Timur, yang meningkatkan risiko terjadinya bencana longsor. Selain itu, keberadaan jalan utama sebagai akses warga serta banyaknya objek wisata pantai di sepanjang daerah penelitian menjadikan kawasan ini penting untuk diteliti guna mendukung upaya mitigasi bencana longsor secara cepat, tepat, dan akurat.Penelitian pada lereng batuan menggunakan metode Rock Mass Rating (RMR), Slope Mass Rating (SMR), dan Q-Slope yang bertujuan untuk mengklasifikasikan massa batuan, menilai kestabilan lereng, serta memberikan rekomendasi terhadap sudut lereng maksimum yang aman. Sementara itu, penelitian pada lereng tanah menggunakan metode Specific Gravity dan Hidrometer untuk mengetahui jenis tanah, kandungan mineral, serta menilai keseragaman dan gradasi butiran tanah, yang berguna dalam penilaian kestabilan lereng tanah. Klasifikasi RMR pada MB-1, MB-2, dan MB-3 didapatkan berada pada kelas III dengan bobot nilai berkisar (61-80) dengan deskripsi baik. Nilai SMR pada Lereng MB-1 dan MB-2 termasuk ke dalam kelas buruk (21-40) dengan rekomendasi penguatan lereng menggunakan drainase atau penggalian ulang, pada lereng MB-3 termasuk ke dalam kelas sedang (40-60) dengan rekomendasi penguatan lereng yaitu, selokan, baut, dan pemasangan beton. Hasil Q-Slope stability chart pada lereng aktual dengan kondisi semua lereng dalam keadaan tidak stabil. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan rekomendasi lereng didapatkan sudut rekomendasi pada lereng MB-1, MB-2, dan MB-3 yaitu 55⁰, 53⁰, dan 49⁰. Pada lereng tanah hasil Specific Gravity MT-1 didapatkan jenis tanah lanau dan MT-2 jenis tanah lempung, mineral yang terkandung pada tanah yaitu, klorit, feldspar plagioklas, dan talc. Berdasarkan nilai hidrometer MT-1 dan MT-2 memiliki nilai koefisien keseragaman kurang dari empat dan koefisien gradasi kurang dari satu, maka tanah memiliki gradasi buruk yang berarti memiliki butiran yang beragam dan terdistribusi tidak baik. Mengakibatkan kontak antarbutiran menjadi lemah dan memiliki porositas yang buruk sehingga lebih rentan terhadap infiltrasi air, yang dapat mengurangi kohesi serta gesekan dalam tanah. Kondisi ini mengindikasikan stabilitas tanah yang rendah. Dari hasil analisis semua lereng didapatkan bahwa lereng batuan dan lereng tanah yang berada pada lokasi Sesar Semangko Timur memiliki lereng dengan tingkat kestabilan rendah. Kondisi ini disebabkan oleh faktor material tanah yang bersifat lepas, kualitas massa batuan yang rendah, serta orientasi bidang diskontinuitas yang tidak menguntungkan terhadap arah lereng.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505210025
Keyword
kestabilan lereng RMR SMR Q-slope Gradasi