Identifikasi Litologi Bawah Permukaan untuk Pendugaan Zona Akuifer Menggunakan Metode Vertical Electrical Sounding (VES) Konfigurasi Shclumberger Studi Kasus: Kecamatan Batanghari dan Kecamatan Sukadana, Lampung Timur
Menurut Indeks Risiko Bencana Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2020, wilayah Lampung Timur dikategorikan sebagai salah satu daerah dengan risiko tinggi terhadap bencana kekeringan. Tingginya risiko ini menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai sumber daya air tanah khususnya akuifer, yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi ancaman kekeringan di wilayah tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis batuan dan kedalaman akuifer menggunakan metode geolistrik. Penelitian ini menggunakan data Vertical Electrical Sounding (VES) sebanyak 10 titik yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung dengan panjang lintasan AB yaitu 300 meter dan jarak MN/2 yaitu 0,5; 5; 10; dan 25 meter. Berdasarkan pemodelan 1D diperoleh kondisi bawah permukaan daerah penelitian tersusun oleh 7 jenis batuan dengan jenis batuan di Desa Buana Sakti didominasi oleh batuan dengan resistivitas 22 – 75,7 Ωm berupa batupasir tufan, 12,5 – 19,2 Ωm berupa batulempung tufan, 95,3 – 97,2 Ωm berupa tuf dengan butir kasar, dan 216 Ωm berupa tuf dengan butir halus, sedangkan jenis batuan di Desa Mataram Marga di dominasi oleh batuan dengan resisitivitas 25,3 – 41,7 Ωm berupa batulempung pasiran, 84,6 – 383 Ωm berupa batupasir, dan 472 – 596 Ωm berupa basal berongga. Berdasarkan hasil tersebut keberadaan akuifer diidentifikasi berada pada lapisan batupasir, batupasir tufan, tuf dengan butir kasar dan basal berongga. Berdasarkan hasil pseudo-2D lintasan 1 menunjukkan ketidakhomogenan antara BS-1 dan BS-3, dengan lapisan batupasir tufan yang berpotensi sebagai akuifer menipis ke arah utara akibat proses geologi. Pada lintasan 2, lapisan batupasir tufan mengalami penebalan ke arah tenggara, sedangkan tuf kasar menunjukkan penipisan di arah tersebut. Lintasan 3 menunjukkan lapisan batupasir menebal ke utara, sementara di kedalaman lebih dalam distribusinya cenderung merata. Pada lintasan 4, lapisan batupasir di kedalaman dangkal menebal ke arah tenggara, sedangkan litologi basal berongga terdistribusi dengan pola menipis ke arah barat laut.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505170014
Keyword
VES Akuifer Konfigurasi Schlumberger Resistivitas