Studi Etnofarmakognosi di Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah
Etnofarmakognosi merupakan cabang ilmu farmasi yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan obat oleh etnis tertentu, sehingga pengetahuan tradisional mengenai pengolahan hingga penggunaannya dapat terdokumentasi dan dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis, bagian, cara pengolahan, pemakaian, khasiat, sumber perolehan dan pengetahuan, serta ramuan khas tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Kecamatan Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian bersifat deskriptif dengan penentuan sampel menggunakan kombinasi metode purposive dan snowball sampling, melibatkan 100 responden. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan 174 jenis tumbuhan obat dari 65 famili digunakan, dengan kunyit (Curcuma longa L) paling dominan (5,25%). Daun merupakan bagian yang paling sering dimanfaatkan (55,93%), direbus sebagai metode pengolahan utama (44,88%), dan diminum sebagai cara pemakaian terbanyak (63,59%). Sebagian besar tumbuhan diperoleh dari pekarangan (59%) dan pengetahuan diperoleh secara turun-temurun (78%). Ramuan khas berupa campuran daun sungkai, laban, dan sembung. Masyarakat Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah masih memanfaatkan tumbuhan obat sebagai bagian dari pengobatan tradisional.
Kata kunci : Etnofarmakognosi, Tumbuhan Obat, Pengobatan Tradisional, Kecamatan Gunung Sugih.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505140015
Keyword
Etnofarmakognosi, Tumbuhan Obat, Pengobatan Tradis