Analisis Orbit Sampah Antariksa Pada Saat Letusan Gunung Hunga Tonga Tahun 2021-2022
Gunung Hunga Tonga merupakan gunung vulkanik bawah laut yang mengalami erupsi pada 20 Desember 2021 hingga 15 Januari 2022 terjadi ledakan besar yang berpengaruh pada banyak hal, salah satunya adalah pada keadaan atmosfer. Perubahan keadaan atmosfer di ketinggian lintasan Low Earth Orbit (LEO) dapat mengganggu benda yang mengorbit di wilayah tersebut. Satelit Grace-FO mendeteksi adanya gelombang yang berpropagasi saat letusan berlangsung. Pada penelitian ini diambil beberapa data Two Line Element Set (TLE) sampah antariksa dengan rentang ketinggian antara 400 - 600 meter pada lapisan termosfer yang beresiko terkena dampak letusan. Data sampah antariksa dibuat menjadi plot terhadap waktu dan dilakukan fitting polinomial tiga untuk menganalisis tren yang terbentuk. Simpangan atau gangguan yang terjadi dijustifikasi dengan membandingkan penyimpangan data asli terhadap hasil fitting. Nilai mean motion dan sumbu semi mayor menunjukkan simpangan pada waktu letusan 20 Desember 2021 akibat fenomena global dan bertepatan dengan adanya aktivitas geomagnetik di waktu yang bersamaan. Jarak sampah antariksa pada saat letusan tidak berpengaruh pada besarnya simpangan yang terjadi sehingga erupsi Gunung Hunga Tonga tidak mempengaruhi keadaan orbit sampah antariksa secara signifikan. Gangguan orbit sampah antariksa lebih dipengaruhi oleh badai geomagnetik.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2505090011
Keyword
Erupsi Gunung Hunga Tonga Low Earth Orbit (LEO) Sampah Antariksa Two Line Element Set (TLE)