PEMETAAN BATIMETRI MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER
Indonesia termasuk sebagai negara maritim yang luas wilayah perairan lebih besar dibandingkan wilayah daratannya dengan topografi yang bervariasi. informasi mengenai kondisi dasar perairan sangat penting dalam menunjang pengelolaan dan pemanfaatan wilayah perairan Indonesia, sehingga perlunya dilakukan survei batimetri. Penentuan nilai kedalaman pada survei batimetri dilakukan memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan oleh transducer pada Multibeam Echosounder. Alat ini memancarkan lebih dari satu beam dalam satu kali pancaran sinyal, beam yang dipancarkan dan diterima oleh tranduser akan mendapatkan satu titik kedalaman yang antar titik tersebut dihubungkan akan terbentuk suatu profil dasar laut. Kualitas dan keakuratan data dari hasil pengukuran batimetri menggunakan multibeam echosounder harus mengikuti standar atau acuan teknis yang telah diterbitkan oleh kelembagaan hidrografi yaitu International Hydrographic Organization (IHO). Adapun tujuan pada penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai kedalaman suatu perairan dengan menggunakan data multibeam echosounder serta mengetahui kesesuaian hasil pengolahan berdasarkan standar yang ditentukan dalam IHO S-44 Edisi 6 Tahun 2022. Berdasarkan hasil pengolahan data Multibeam Echosounder dan pembuatan garis kontur kedalaman, didapatkan hasil nilai kedalaman terendah sebesar 89,5 m dan kedalaman terdalam yaitu sedalam 92,7 m. Hasil uji akurasi dari 363 sampel titik yang diambil secara random sampling pada kedalaman MBES lajur utama dan lajur silang, dengan berdasar pada IHO S-44 Edisi 6 Tahun 2022 menggunakan orde exclusive menghasilkan ketelitian mencapai 100
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2504090004
Keyword
MBES Batimetri Kedalaman Uji Akurasi IHO S-44 Edisi 6 Tahun 2022