Analisis Gas Rumah Kaca Menggunakan Life Cycle Assessment pada Proses Pembuatan Mi Segar dan Mi Basah (Studi Kasus: UMKM XYZ, Kota Bandar Lampung)
Jenis mi yang popular di kalangan pedagang yaitu mi segar dan mi basah yang biasa disajikan dalam makanan mi ayam. Salah satu industri pengolahan mi di Bandar Lampung yang memproduksi mi segar dan mi basah adalah UMKM XYZ. Aktivitas dalam produksi mi memiliki dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh limbah dan emisi yang dihasilkan. Dampak lingkungan dari produksi mi terutama disebabkan oleh emisi Gas Rumah Kaca (GRK), yang
memicu kenaikan suhu permukaan bumi. Salah satu cara mengidentifikasi pencemaran lingkungan adalah dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) dan batasan lingkup gate to gate. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi input dan output serta menganalisis GRK di UMKM XYZ dengan metode LCA. Unit fungsional pada penelitian ini adalah input bahan baku tepung terigu yang diproduksi dalam sehari sebanyak 200 kg. Hasil penelitian di
UMKM XYZ menunjukkan bahwa bahan input terdiri dari bahan baku tepung terigu dan bahan tambahan lainnya dengan energi yang digunakan bersumber dari listrik, LPG dan pertalite. Output yang dihasilkan adalah produk mi segar dan mi basah, limbah cair dan limbah padat serta emisi gas CO2, CH4 dan N2O. Total emisi GRK keseluruhan yang dihasilkan sebesar 23,9122 kgCO2-eq yang berasal dari LPG, pertalite, limbah padat dan limbah cair. Alternatif yang dapat diterapkan oleh UMKM XYZ untuk meminimalisir emisi GRK yaitu memanfaatkan energi terbarukan PLTS off grid, menjual limbah padat untuk dijadikan pakan ternak dan recycle limbah cair menjadi pupuk organik cair.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2503120006
Keyword
Gas Rumah Kaca (GRK) Life Cycle Assessment (LCA) Mi segar dan Mi basah UMKM