PERBANDINGAN SUDUT KONTAK FLUIDA AIR DAN PHENOL FORMALDEHYDE (PF) PADA MODIFIKASI PERMUKAAN BAMBU DENGAN PELEPASAN PLASMA CORONA
Bambu memiliki potensi besar dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai papan
laminasi dan partikel. Namun, sifat hidrofobiknya membatasi pemanfaatannya.
Penelitian ini menganalisis modifikasi permukaan bambu menggunakan plasma
corona untuk meningkatkan sifat hidrofiliknya. Plasma corona dipilih karena
efisiensi biaya dan penggunaan gas atmosfer. Ruang lingkup penelitian ini adalah
analisis sudut kontak sampel bambu sebelum dan setelah diberikan perlakuan
plasma. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketahanan sifat hidrofilik dan
keterbasahan permukaan bambu terhadap cairan setelah perlakuan plasma corona.
Metode tetes langsung digunakan untuk mengukur sudut kontak air dan PF pada
permukaan bambu sebelum dan setelah perlakuan plasma. Analisis sudut kontak
dilakukan dengan perangkat lunak ImageJ. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan
plasma corona secara signifikan menurunkan sudut kontak air dan PF,
meningkatkan keterbasahan permukaan bambu. Sudut kontak air menurun dari 72,7°
menjadi kurang dari 30°, dan sudut kontak cairan PF menurun dari 145,2° menjadi
kurang dari 90° setelah perlakuan plasma. Namun, sifat hidrofilik yang dihasilkan
tidak permanen. Pengamatan selama 0-13hari menunjukkan peningkatan sudut
kontak seiring waktu. Perlakuan plasma corona dengan kuat arus 75 mA selama 5
menit merupakan perlakuan yang paling optimal terhadap air dan cairan PF.
Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi plasma corona sebagai metode
modifikasi permukaan bambu yang efektif dan ramah lingkungan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2503040004
Keyword
Bambu, Plasma Corona, Sudut Kontak