Analisis Fondasi Tiang Pancang Menggunakan Metode Pembebanan ASD dan LRFD pada Proyek Pekerjaan Konstruksi Fisik Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Natar
Gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Natar dirancang untuk memenuhi kebutuhan fasilitas modern dan efisien dalam pelayanan perpajakan, dengan mempertimbangkan estetika, fungsionalitas, dan stabilitas struktur. Penelitian ini menganalisis perbandingan metode desain ASD (Allowable Stress Design) dan LRFD (Load and Resistance Factor Design) pada perencanaan fondasi tiang pancang menggunakan data SPT dengan pendekatan metode Meyerhof. Metode ASD menggunakan faktor keamanan 2,5, sementara LRFD menerapkan faktor resistensi yang dikalibrasi melalui fitting by ASD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya dukung aksial metode LRFD 25 % lebih besar dibandingkan ASD. Untuk daya dukung lateral, metode LRFD unggul dengan nilai 10 % hingga 35 % lebih besar dibandingkan ASD pada kondisi beban statik dan dinamis. Selain itu, kebutuhan jumlah tiang pancang pada LRFD dapat dikurangi 6%–8% dibandingkan ASD, di setiap kondisi pembebanan. Metode ASD cenderung konservatif dengan lebih aman dan metode LRFD menawarkan efisiensi tanpa mengorbankan tingkat keamanan, asalkan proses kalibrasi dilakukan dengan tepat. Penelitian ini menjelaskan kebutuhan fondasi menggunakan metode ASD dan LRFD. Dimana, metode ASD menghasilkan kebutuhan tiang lebih sedikit dibandingkan LRFD dikarenakan perbedaan pada ditingkatkannya beban dan daya dukung pada metode LRFD terhadap ASD yang tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, pemilihan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, mempertimbangkan tingkat keamanan dan keandalan data lapangan.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2503030004
Keyword
Daya Dukung Aksial Daya Dukung Lateral Kebutuhan Tiang ASD LRFD