(0721) 8030188    [email protected]   

Pemanfaatan Data Pengindraan Jarak Jauh untuk Validasi Kejadian Cuaca Buruk di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Studi Kasus 26 Februari 2023)


Pada 26 Februari 2023, telah terjadi cuaca buruk yaitu hujan sangat lebat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (SHIA), Tangerang. Penerbangan Garuda Indonesia GA 325 dengan rute Surabaya–Jakarta mengalami gangguan cuaca buruk sehingga melakukan Return to Base (RTB) ke Bandara Juanda. Penelitian ini memanfaatkan data pengindraan jarak jauh untuk memvalidasi kondisi parameter meteorologi dengan data hasil observasi. Kemudian penelitian ini juga mengidentifikasi dan menganalisis kondisi cuaca buruk yang memengaruhi pesawat Garuda Indonesia GA 325 pada saat ingin mendarat pukul 19.50 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Data dari Satelit Himawari-9 dan Radar Cuaca, diproses menggunakan aplikasi SATAID dan RAINBOW®, menunjukkan suhu puncak awan mencapai ± -55°C hingga -75°C, reflektivitas CMAX 35–40 dBZ, serta ketinggian awan < 2 km. Data observasi dari instrumen seperti Aerodrome Warning, METAR, AWOS, dan AWS menunjukkan penurunan suhu dan titik embun sebesar 4–5°C dan 2–3°C, visibilitas 400 m, curah hujan 22,05 mm/jam, serta kenaikan kelembapan sebesar ±10–15%. Curah hujan ini dikategorikan sebagai hujan sangat lebat. Hasil korelasi menunjukkan hubungan sangat kuat antara suhu puncak awan dan curah hujan (-0,9429), serta antara reflektivitas dan visibilitas (-0,7531). Parameter angin dan gust menunjukkan korelasi sedang dengan nilai masing masing 0,5395 – 0,6214 dan 0,5046 – 0,6219. Hasil uji P-Value menunjukkan signifikansi di bawah 5% yang menunjukkan setiap parameter saling memengaruhi dan menolak H0 (Tidak ada pengaruh antar parameter).

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502190012

Keyword
Pengindraan Jarak Jauh, Cuaca Buruk, SHIA, RTB, GA