Analisis Pengaruh La-Niña dan IOD Negatif Terhadap Bencana Banjir di Sumatera Selatan Periode 2021 – 2022
Penelitian terdahulu menyatakan banyaknya hari hujan di Provinsi Sumatera Selatan lebih dipengaruhi oleh interaksi atmosfer-laut di Samudera Hindia berupa fenomena IOD (fase positif dan negatif). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fenomena La-Niña dan IOD Negatif terhadap bencana banjir di Sumatera Selatan. Data yang digunakan adalah curah hujan, Suhu Permukaan Laut (SPL), angin zonal dan meridional, Outgoing Longwave Radiation (OLR), Multivariate ENSO Index (MEI), Dipole Mode Index (DMI), runoff dan data banjir Sumatera Selatan rentang Maret 2021 – Februari 2023. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu perhitungan klimatologi, perhitungan anomali, korelasi spasial, overlay, interpolasi linier, koefisien korelasi serta Root Mean Squared Error (RMSE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena La-Niña berdasarkan indeks MEI dengan nilai negatif terendah (-2.24 ℃) terdapat di bulan Juli 2022 dan IOD Negatif berdasarkan indeks DMI dengan nilai negatif terendah (-0.7 ℃) terdapat di bulan Oktober 2022, secara signifikan meningkatkan anomali curah hujan dan runoff di Provinsi Sumatera Selatan pada musim JJA dan SON, dan fenomena La-Niña sepanjang 2021 dan kombinasi La-Niña-IOD Negatif pada 2022 meningkatkan curah hujan terutama pada musim SON. Korelasi spasial menunjukkan hubungan yang signifikan antara anomali curah hujan-MEI (-0.6), anomali curah hujan-DMI (-0.8), kemudian anomali runoff-MEI (-0.6), dan anomali runoff-DMI (-0.6). Kondisi Runoff dipengaruhi oleh topografi, tetapi kejadian banjir lebih di pengaruhi oleh anomali curah hujan dibandingkan anomali runoff. Musim SON menunjukkan kondisi runoff tertinggi (10 mm/bulan) dan kejadian banjir terbanyak.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502170090
Keyword
La-Niña IOD Negatif Curah Hujan Banjir Sumatera Selatan