Simulasi Gelombang Run-up Di Pantai Way Muli, Lampung Selatan Pada Kasus Tsunami Selat Sunda Tahun 2018 Dengan Menggunakan Persamaan Air Dangkal
Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, sehingga sangat
rentan terhadap bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, dan letusan
gunung berapi. Salah satu contoh yang terjadi adalah tsunami pada tahun
2018 akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. Erupsi ini memicu longsoran
bawah laut yang menyebabkan tsunami di perairan Selat Sunda, dengan salah
satu dampak terparah terjadi di Pantai Way Muli, Lampung Selatan. Untuk
memahami perambatan gelombang tsunami dan dampak yang dihasilkan,
penelitian ini menggunakan persamaan air dangkal yang diselesaikan secara
numerik menggunakan metode beda hingga staggered grid. Suku non-linear
diatasi dengan metode upwind, sementara prosedur wet-dry digunakan untuk
menangani kondisi permukaan air yang berubah. Faktor utama yang dianalisis
adalah tinggi run-up dan jarak inundasi yang mempengaruhi sejauh mana
gelombang mencapai daratan. Data kedalaman yang berasal dari General
Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO) digunakan untuk mempelajari
karakteristik dari gelombang tsunami pada lokasi yang diamati. Hasil simulasi
menunjukkan bahwa parameter fisik gelombang datang sangat berpengaruh
terhadap tinggi run-up dan jarak inundasi. Tinggi run-up dan jarak inundasi
akan semakin besar ketika parameter fisik gelombang datang semakin besar.
Simulasi dengan amplitudo 4.5 m dan parameter penskalaan spasial 0.001
menghasilkan run-up setinggi 6.01 m dan jarak inundasi sebesar 50.06 m.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502170008
Keyword
persamaan air dangkal tsunami runup Beda hingga staggered grid inundasi