(0721) 8030188    [email protected]   

Strategi Penerapan Produksi Bersih Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Pada Industri Tahu Goreng (Studi Kasus: UKM Tahu Bapak Sujadi, Kota Bandar Lampung)


Tahu goreng adalah makanan Indonesia berbahan dasar kedelai yang cukup populer sebagai salah satu sumber protein. Konsumsi tahu yang meningkat menyebabkan munculnya banyak industri tahu di Indonesia, terutama di Lampung. Dampak negatif industri tahu adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah tanpa pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aliran bahan, produk, non produk pada proses produksi, mengidentifikasi dan menilai kelayakan alternatif peluang penerapan produksi bersih secara teknis, finansial dan lingkungan serta menentukan skala prioritas penerapan produksi bersih dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Hasil penelitian di UKM Tahu Bapak Sujadi menyatakan bahwa proses produksi terdiri dari 11 tahapan produksi. Tahapan tersebut terdiri dari perendaman kedelai, penggilingan, pemasakan, penyaringan pertama, penggumpalan, penyaringan kedua, pencetakan dan pengepresan, pemotongan, penggaraman, penggorengan, dan pengemasan. Proses produksi menghasilkan output berupa produk, limbah padat dan limbah cair. Alternatif yang disarankan adalah penggunaan kembali air sisa perendaman dengan cara filtrasi biofilter, mengkonversi mesin penggiling solar menjadi berenergi listrik, pembuatan bahan substitusi pengganti kapur, mengkonversi kayu bakar menjadi LPG pada proses pemasakan, mengkonversi kayu bakar menjadi LPG pada proses penggorengan, pemanfaatan whey tahu menjadi biogas. Prioritas utama penerapan alternatif produksi bersih yaitu penggunaan kembali air sisa perendaman dengan cara filtrasi biofilter.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502160021

Keyword
Industri tahu, Metode Perbandingan Eksponensial (M