(0721) 8030188    [email protected]   

Geologi dan Petrogenesis Daerah Teluk Betung Selatan dan Sekitarnya, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung


Pulau Sumatra merupakan Pulau di Indonesia yang memiliki tatanan tektonik yang aktif dan kompleks. Aktivitas tektonik tersebut berupa subduksi antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia. Peristiwa tektonik ini menyebabkan terciptanya aktivitas vulkanisme sepanjang Pulau Sumatra. Daerah penelitian yang terletak di selatan Pulau Sumatra merupakan daerah dengan keberadaan batuan vulkanik yang cukup melimpah. Informasi geologi pada daerah penelitian masih sangat terbatas untuk diperoleh, sehingga untuk mendapatkan informasi lebih detail maka perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut berupa pemetaan geologi. Pemetaan geologi merupakan kegiatan penelitian untuk mendapatkan informasi geologi permukaan. Cakupan penelitian terdiri dari geomorfologi, stuktur geologi, sejarah geologi, stratigrafi, dan studi kasus mengenai petrogenesis. Petrogenesis menjadi penting untuk dipelajari karena dapat memberikan informasi mengenai aktivitas magmatisme pada daerah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengklasifikasikan satuan geomorfologi, mengidentifikasi litologi dan persebarannya, menentukan struktur geologi, merekontruksi sejarah geologi, dan mengidentifikasi petrogenesis daerah penelitian. Metode dan analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis petrografi, analisis geomorfologi, analisis struktur geologi. Salah satu metode yang digunakan dalam petrogenesis adalah analisis petrografi dengan menggunakan parameter berupa tekstur dan struktur khusus, kelimpahan mineral, dan jenis plagioklas. Berdasarkan hasil penelitian didapat satuan geomorfologi pada daerah penelitian berupa Dataran Bergelombang Denudasional (D1), Bukit Sisa Vulkanik (V1), dan Perbukitan Struktural (S1). Satuan litologi beserta persebarannya dari yang tertua hingga termuda pada daerah penelitian terdiri dari Satuan Tuf Litik yang menempati 48%, Satuan Breksi Piroklastik menempati 2,5%, Satuan Riolit menempati 22,5%, Satuan Breksi Piroklastik Riolitik yang menempati 6%, Satuan Andesit menempati 11%, dan Endapan Aluvium menempati 10%. Struktur geologi pada daerah penelitian berupa indikasi Sesar Mendatar Lampung Panjang. Sejarah geologi pada daerah penelitian terbagi menjadi tiga yaitu Kala Paleosen-Oligosen dengan terbentuknya Satuan Tuf Litik dan Satuan Breksi Piroklastik, selanjutnya Kala Pliosen-Pleistosen dengan terbentuknya Satuan Riolit dan Satuan Breksi Piroklastik Riolitik, kemudian terbentuk Sesar Mendatar Lampung Panjang, dan Kala Holosen dengan terbentuknya Satuan Andesit serta terendapkannya Endapan Aluvium. Berdasarkan analisis petrografi diinterpretasikan evolusi magma pada daerah penelitian berupa magma mixing yang membentuk Satuan Riolit. Kemudian terjadi magma mixing kembali dan fraksionasi kristal yang membentuk Satuan Andesit.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502140115

Keyword
Analisis petrografi evolusi magma pemetaan geologi petrogenesis