(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Geological Terrain Mapping Sebagai Acuan Perencanaan Berkelanjutan Kawasan Kampus Institut Teknologi Sumatera, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung


Institut Teknologi Sumatera (ITERA), berlokasi di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, didirikan pada 2015 dengan tujuan menyediakan pendidikan tinggi berkualitas bagi wilayah Sumatra. Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dosen, dan staf dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, penataan ruang kampus yang optimal sangat penting untuk mendukung aktivitas pengguna dan menciptakan lingkungan yang aman serta nyaman. Mengacu pada masterplan ITERA, direncanakan akan dibangun beberapa gedung di antaranya gedung kuliah umum, laboratorium teknik, asrama mahasiswa, gedung rektorat, gedung administrasi dan gedung yang lain seperti gelanggang olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan pembangunan berdasarkan peta kesesuaian konstruksi (Construction Suitability Map) dan memberikan rekomendasi lanjutan terhadap pembangunan. Pendekatan yang digunakan adalah metode Geological Terrain Mapping untuk mengidentifikasi batasan wilayah dengan kode tertentu yang mencerminkan karakteristik geologinya. Karakteristik tersebut melibatkan beberapa parameter, diantaranya kemiringan lereng, ketersediaan air bersih, kesuburan tanah, serta erosi dan ketidakstabilan. Hasil dari metode Geological Terrain Mapping berupa peta kesesuaian konstruksi (Construction Suitability Map) yang mengklasifikasikan peringkat risiko berdasarkan kelayakan Pembangunan. Dari hasil peta Construction Suitability Map wilayah penelitian memiliki variasi tingkat risiko geoteknik yang terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas II, III, dan IV. Kelayakan pembangunan yang sesuai di daerah penelitian berada dikelas II dan kelas III yang masih memerlukan rekayasa geoteknik lebih lanjut. Kelas II merupakan zona dengan risiko rendah hingga sedang yang paling layak untuk pembangunan fasilitas utama dengan tantangan minimal yang dapat diatasi melalui rekayasa sederhana, sedangkan kelas III dan IV dengan risiko pembangunan yang tinggi memerlukan langkah mitigasi seperti stabilisasi tanah, pengendalian erosi, dan perbaikan drainase, serta pendekatan teknis intensif, seperti fondasi dalam, dan pengendalian erosi lebih lanjut dan detail.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502140091

Keyword
Daya dukung tanah Erosi Geological Terrain Mapping Kesuburan tanah Kualitas Air