(0721) 8030188    [email protected]   

Analisis Komposisi Kimia dan Sifat Fungsional Tepung Kulit Pisang Muli, Pisang Raja Bulu, dan Pisang Janten


Pisang sangat digemari di Indonesia karena banyaknya manfaat dari buah pisang. Buah pisang hanya dikonsumsi pada bagian dagingnya sedangkan kulitnya tidak dikonsumsi. Limbah kulit pisang dapat diolah menjadi tepung yang memiliki nilai tambah sebagai bahan pangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi kimia dan sifat fungsional tepung kulit pisang dari varietas muli, raja bulu, dan janten, serta mengetahui potensi aplikasinya dalam produk pangan. Penelitian ini terdiri dari pembuatan tepung kulit pisang, analisis komposisi kimia dan sifat fungsional, serta pengujian organoleptik produk pangan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial. Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA), diikuti uji Tukey untuk parameter komposisi kimia dan sifat fungsional, serta uji hedonik untuk organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas pisang memberikan pengaruh signifikan terhadap komposisi kimia dan sifat fungsional tepung kulit pisang. Kadar air tiga varietas tepung kulit pisang di bawah 10%, kandungan protein 5,68–7,57%, lemak 4,12–11,45%, pati 18,48–50,24%, serat pangan total 23,72–53%, dan kadar abu 9,12–12,38%. Sifat fungsional tepung kulit pisang meliputi nilai Water Holding Capacity (WHC) 5,26–10 g/g, Oil Holding Capacity (OHC) 2,20–2,40 g/g, Water Absorption Index (WAI) 4,14–7,69 g/g, Water Solubility Index (WSI) 0,209–0,264 g/g, dan Swelling Power (SP) 8,80–15,48 g/g. Kandungan kimia yang baik yaitu pada tepung kulit pisang muli yang memiliki kandungan protein dan serat yang tinggi serta memiliki sifat fungsional yang baik pada WHC, OHC, WAI, dan SP. Hasil organoleptik menunjukan tepung kulit pisang janten layak diaplikasikan menjadi produk cake.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502130074

Keyword
tepung kulit pisang komposisi kimia sifat fungsi