(0721) 8030188    [email protected]   

Pengaruh Waktu Pirolisis Terhadap Karakteristik Arang Aktif Bambu Sembilang yang Diaktivasi Kalium Hidroksida


Indonesia saat ini menempati urutan ketiga negara penghasil bambu terbesar di dunia setelah Cina dan Thailand. Salah satu jenis bambu yang terkenal di Indonesia adalah jenis bambu sembilang (Dendrocalamus giganteus Munro). Jenis bambu sembilang merupakan jenis bambu yang berpotensi sebagai arang aktif yang dapat menjerap limbah amonia. Gas amonia yang terlepas ke udara dapat menyebabkan pencemaran, mempengaruhi kualitas udara dan memiliki dampak negatif pada ekosistem, termasuk penurunan pH tanah dan air. Oleh karena itu, peningkatan daya jerap arang aktif bambu sembilang untuk mengatasi pencemaran amonia ke lingkungan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh variasi waktu pirolisis terhadap kemampuan adsorpsi arang aktif dari bambu sembilang sebagai adsorben amonia sesuai dengan SNI 06-3730-1995. Pembuatan arang aktif dilakukan dengan persiapan bahan baku, karbonisasi hidrotermal, aktivasi kimia menggunakan KOH, pengarangan dengan metode pirolisis, penghalusan dan pengayakan. Variabel yang digunakan yaitu waktu pirolisis (30 menit, 45 menit dan 60 menit). Karakteristik arang aktif yang diuji adalah rendemen, kadar air, kadar abu, kadar zat menguap, kadar karbon terikat serta uji daya jerap larutan amonia. Selain itu, dilakukan juga analisis morfologi permukaan (FE-SEM) dan struktur pori karbon aktif (BET). Waktu pirolisis 60 menit dipilih sebagai waktu pirolisis terbaik dibandingkan dengan waktu pirolisis lainnya karena memiliki kemampuan daya jerap serta hasil analisis FE-SEM, BET, XRD dan FTIR yang paling optimal.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502130071

Keyword
Bambu Sembilang, Pirolisis, Adsorben, Amonia, Aran