Identifikasi Kekeringan Menggunakan Metode Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) di Kota Palembang Tahun 2021-2023
Kekeringan merupakan masalah yang tidak dapat dihindari karena adanya dampak iklim, namun dampaknya dapat dikurangi jika diketahui pemantauan kekeringan di suatu wilayah. Salah satu penyebab kekeringan adalah akibat berkurangnya intensitas curah hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekeringan menggunakan metode Temperature Vegetation Dryness Index (TVDI) dan mengetahui hubungan antara kekeringan dengan curah hujan di Kota Palembang di tahun 2021-2023.
Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 akuisisi tahun 2021,2022 dan 2023. Indeks yang digunakan untuk mengidentifikasi kekeringan di Kota Palembang adalah TVDI. Metode TVDI menggunakan parameter empirik dari hubungan suhu permukaan dan indeks vegetasi. Perhitungan TVDI penelitian ini menggunakan indeks vegetasi NDVI dan indeks suhu permukaan LST yang diolah melalui Google Earth Engine. Hasil NDVI dan LST digunakan dalam menentukan persamaan garis batas basah dan batas kering menggunakan regresi linear untuk selanjutnya digunakan dalam pengolahan TVDI.
Persamaan garis linear antara NDVI dan LST yang didapatkan untuk tahun 2021 adalah TVDI = LST – (10.302*NDVI + 18.208)/(-2.0279*NDVI + 11.596) dan memperoleh nilai rata-rata TVDI sebesar 0,298 yang termasuk klasifikasi agak basah. Persamaan garis linear yang diperoleh di tahun 2022 adalah TVDI = LST – (0.0922*NDVI + 20.779)/(-5.6638*NDVI + 5.729) dan memperoleh nilai rata-rata TVDI sebesar 0,487 dengan kategori kekeringan normal. Persamaan garis linear yang didapatkan untuk tahun 2023 adalah TVDI = LST – (-1.1891*NDVI + 21.427)/(-7.9727*NDVI + 8.966) dan memperoleh nilai rata-rata TVDI sebesar 0,568 dengan kategori kekeringan normal.
Hasil pengolahan TVDI akan di uji korelasi menggunakan parameter curah hujan dalam rata-rata setahun untuk mengetahui keeratan hubungan kekeringan dengan curah hujan. Hasil uji korelasi untuk TVDI dengan curah hujan tahun 2021 menunjukan nilai sebesar –0,562 dan tahun 2022 dengan nilai korelasi – 0,597. Hasil uji korelasi hubungan tersebut mengartikan bahwa semakin tinggi tingkat kekeringan maka intensitas curah hujan yang terjadi rendah, begitupun sebaliknya. Berdasarkan hasil uji korelasi tahun 2023 didapatkan hasil berbeda dengan nilai korelasi sebesar +0,605. Hal tersebut dapat dikarenakan karena terdapatnya data curah hujan yang tidak lengkap pada tahun tersebut.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502130062
Keyword
Kekeringan TVDI LST NDVI Landsat 8