Penerapan Arsitektur Simbolik pada Perancangan Rest Area Pusat Kesenian dan UMKM Lampung Tengah
Proyek Rest Area Pusat Kesenian & UMKM Lampung Tengah merupakan hasil kerja sama
antara Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dan pihak swasta, berlokasi di lahan bekas
Terminal Betan Subing, Lampung Tengah. Proyek ini dirancang di atas lahan seluas
±50.650 m² dengan total luas bangunan 8.915 m². Program ruang utama meliputi area
parkir kendaraan dengan kapasitas 300 mobil kecil, 54 mobil besar, dan 116 sepeda motor,
serta fasilitas pendukung seperti toilet, tempat ibadah, tempat duduk, rumah makan,
bengkel, pos jalan, dan kios produk lokal. Fasilitas tambahan mencakup pos darurat, ruang
informasi, atm, spbu, klinik kesehatan, taman bermain anak, dan pos keamanan. Sebagai
pendukung fungsi utama, dirancang pula pusat kesenian dengan amphitheater dan fasilitas
seni lainnya, yang bertujuan mendukung pelestarian budaya serta pengembangan seni
lokal.Konsep perancangan menggunakan pendekatan simbolik yang terinspirasi dari
prosesi adat Cakak Pepadun, untuk menciptakan identitas budaya yang kuat dan menjawab
tantangan citra bangunan di kawasan tersebut. Penataan site mempertimbangkan efisiensi
fungsi ruang, sirkulasi yang memisahkan arus kendaraan besar dan kecil, serta optimalisasi
ruang terbuka hijau untuk kenyamanan lingkungan. Elemen arsitektural dirancang untuk
mencerminkan nilai-nilai budaya Lampung dengan fasad, bentuk bangunan dan detail
ornamen, menciptakan harmoni tradisi. Dengan pendekatan ini, proyek diharapkan mampu
meningkatkan daya tarik wisata, memberdayakan pelaku umkm, dan memperkuat identitas
budaya Lampung sebagai bagian dari daya saing regional.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502130013
Keyword
Rest Area Pusat Kesenian UMKM Simbolik