Optimasi Suhu Pirolisis Pada Pembuatan Arang Aktif Bambu Sembilang sebagai Adsorben Amonia
View/Open
Author
Risa, Meilansa Sijabat
Advisor
Dr. Sena Maulana, S.Hut., M.Si., Rio Ardiansyah Murda, S.Hut., M.Si., Dr. Ismail Budiman, S.Hut., M.Si.,
Koleksi
Rekayasa Kehutanan
Publisher
Amonia adalah salah satu senyawa bersifat toksik yang dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan kerugian pada manusia maupun makhluk hidup lainnya. Pengolahan limbah yang mengandung amonia perlu dilakukan, salah satunya menggunakan metode adsorpsi dengan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suhu pirolisis yang paling optimum dalam pembuatan arang aktif dari bambu sembilang untuk mengadsorpsi amonia. Adsorben arang aktif dibuat melalui dua proses utama yaitu karbonisasi dan aktivasi. Karbonisasi dilakukan melalui dua tahap yaitu dengan karbonisasi hidrotermal dengan suhu 150 °C selama 4 jam dan karbonisasi pirolisis. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan adsorben arang aktif dari bambu sembilang berdasarkan SNI 06-3730-1995 dengan berbagai variasi suhu pirolisis yaitu 600 °C, 650 °C, dan 700 °C dalam waktu 30 menit. Aktivator yang digunakan adalah KOH 5% yang berperan untuk memperbesar struktur pori arang aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu pirolisis yang paling optimum dalam pembuatan adsorben arang aktif bambu sembilang untuk adsorpsi adalah 650 °C yang memiliki kadar air, kadar abu, kadar zat menguap dan kadar karbon terikat berturut-turut 7,05%, 10,44%, 26,16%, dan 56,34% serta pori yang berukuran mesopori dengan diameter rata-rata 13,366 nm.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502130007
Keyword
amonia adsorpsi adsorben pirolisis bambu sembilang