Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) Pada Produk Mi Basah di UMKM Mie Cepet Ibu Rubiyem, Kota Bandar Lampung
Mi basah adalah salah satu jenis mi yang mengalami proses perebusan sebelum dipasarkan. Kegiatan pada proses produksi mi basah menghasilkan limbah dan emisi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan. Dampak lingkungan yang dihasilkan yaitu GRK, asidifikasi, dan eutrofikasi. Besaran nilai dampak lingkungan yang dihasilkan dapat ditentukan melalui metode LCA. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi input dan output produksi mi basah, menganalisis nilai emisi GRK, asidifikasi, eutrofikasi, dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk menurunkan emisi yang dihasilkan. Ruang lingkup yang digunakan yaitu gate to gate. Hasil penelitian menunjukkan input pada proses produksi mi basah yaitu tepung tapioka, air, garam, bubuk kunyit, bumbu halus, minyak, dan tepung terigu. Output yang dihasilkan yaitu produk mi basah, limbah cair, limbah padat, dan emisi. Analisis dampak lingkungan yang telah dilakukan menunjukkan jumlah besaran emisi GRK yang dihasilkan sebesar 0,4724 kgCO2eq/kg mi basah (teknik distribusi rute A) dan 0,4723 kgCO2eq/kg mi basah (teknik distribusi rute B), asidifikasi sebesar 0,0055 kgSO2eq/kg mi basah (teknik distribusi rute A) dan 0,0041 kgSO2eq/kg mi basah (teknik distribusi rute B), dan eutrofikasi sebesar 0,0058 kgPO4eq/kg mi basah. Rekomendasi alternatif perbaikan yang dapat dilakukan yaitu (1) Substitusi penggunaan energi terbarukan yaitu pembangkit listrik tenaga surya off-grid dapat menurunkan emisi GRK 100%, asidifikasi 100%, dan eutrofikasi 100%. (2) Penggunaan sepeda listrik dengan sumber energi utama dari pembangkit listrik tenaga surya off-grid dapat menurunkan emisi GRK 100.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502120054
Keyword
Asidifikasi Eutrofikasi Gas Rumah Kaca Life Cycle Assessment Mi Basah