(0721) 8030188    [email protected]   

Hubungan Jumlah Obat yang Diresepkan dengan Potentially Inappropriate Medications (PIMs) Berdasarkan Kriteria STOPP pada Pasien Geriatri dengan PGK di Instalasi Rawat Inap RSUD Jend. A. Yani Metro


Penyakit Ginjal Kronis (PGK) khususnya pada pasien geriatri, tidak jarang ditemukan adanya komplikasi dan komorbid serta penggunaan obat dalam jumlah yang banyak. Penggunaan obat dalam jumlah banyak secara terus menerus berpotensi terjadinya penggunaan obat yang tidak tepat atau Potentially Inappropriate Medications (PIMs), sehingga dapat memperburuk kondisi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien, kejadian PIMs dan hubungan antara jumlah obat dengan kejadian PIMs pada pasien geriatri dengan PGK di Instalasi rawat inap RSUD Jend. A. Yani Metro. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dan Teknik purposive sampling yang dianalisis secara univariat serta bivariat. Jumlah sampel sebanyak 111 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik pasien berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas pasien PGK berusia 60-90 tahun (66,7%), berjenis kelamin laki-laki (60,4%), PGK dengan stadium 5 (65,8%), memiliki komplikasi (51,4%) dan komorbid (67,6%) serta jumlah obat ≥5 jenis obat (91%). Kejadian PIMs berdasarkan kriteria STOPP versi 3 meliputi, kode A1 indikasi pengobatan (62,06%), kode E4 (29,31%) dan kode E7 (5,17%) pada sistem ginjal, serta kode B12 (1,72%) dan kode B19 (1,72%) pada sistem kardiovaskular. Hasil uji statistik (p <0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara jumlah obat yang diresepkan dengan kejadian PIMs sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah obat yang diresepkan maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya PIMs.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502120045

Keyword
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) Geriatri Potentially Inappropriate Medications (PIMs) Kriteria STOPP versi 3 Jumlah obat