(0721) 8030188    [email protected]   

Karakterisasi Gelatin Kulit Sapi Berdasarkan Kondisi Proses Kimiawi dan Modifikasi Biologis


Kebutuhan gelatin di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dan masih berasal dari impor beberapa negara. Gelatin yang dihasilkan berasal dari bahan baku kulit babi (46%), kulit sapi (29,4%), tulang sapi (23,1%), dan sumber lainnya (1,5%). Kulit sapi adalah salah satu bahan baku yang dapat digunakan untuk membuat gelatin karena mengandung kolagen tinggi. Proses pembentukan gelatin melalui proses kimiawi dan modifikasi biologis. Modifikasi proses biologis digunakan untuk alternatif mengurangi penggunaan bahan kimia. Setiap kondisi proses tersebut, terdapat tahap pretreatment setelah preparasi kulit. Pretreatment kulit bertujuan untuk menghilangkan protein non-kolagen dari kulit, sehingga memudahkan ekstraksi gelatin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelatin berdasarkan perbedaan kondisi proses. Gelatin yang dihasilkan diberikan istilah gelatin perlakuan kimia NaOH (GPK) dan gelatin perlakuan bakteri Pseudomonas aeruginosa (GPB). Hasil rendemen gelatin kulit sapi perlakuan GPB lebih tinggi (22,97%) dibandingkan GPK (16,93%). Kadar air GPK lebih tinggi (9,519%) dibandingkan GPB (7,298%). Kandungan kadar abu gelatin GPB lebih tinggi (2,476%) dari GPK (2,268%). Kadar lemak GPB lebih tinggi (0,449%) dibandingkan GPK (0,254). Kandungan kadar protein gelatin GPK lebih tinggi (74,367%) dibandingkan GPB (71,248%). pH gelatin kulit sapi masih dalam rentang 3, viskositas gelatin GPK sebesar 9,42 mPa.S dan GPB sebesar 6,19 mPa.S. Kemampuan menahan air dan mengikat lemak lebih tinggi gelatin perlakuan kimiawi dibandingkan perlakuan modifikasi biologis. Penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan GPK menghasilkan sifat fisikokimia lebih baik sedangkan GPB menghasilkan rendemen lebih tinggi dengan waktu hidrolisis lebih cepat.

URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502120023

Keyword
Ekstraksi,gelatin,hidrolisis,pretreatment,rendemen