Rancang Bangun Alat Ukur Volume Oksigen Maksimal (VO2 Max) Terintegrasi Dengan Sistem Deteksi Dini Gejala Asma
Volume oksigen maksimal (VO2 Max) merupakan indikator utama dari kapasitas seseorang dalam mengonsumsi oksigen secara maksimal selama aktivitas fisik berlangsung. Alat ukur VO2 Max konvensional umumnya hanya digunakan untuk mengukur kapasitas maksimum oksigen tanpa terintegrasi dengan sistem pendeteksian dini gejala asma. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur VO2 Max yang terintegrasi dengan sistem deteksi dini gejala asma menggunakan tiga sensor utama: sensor oksigen, sensor karbon dioksida, dan sensor tekanan untuk mengukur volume pernapasan. Pengembangan alat ini memprioritaskan kebutuhan teknis, termasuk pemilihan Sensor Oksigen Gravity (0~25%), Sensor MG-811 untuk CO2, dan Sensor LWLP untuk tekanan, yang kompatibel dengan mikrokontroler Arduino Nano. Sensor-sensor ini dipilih berdasarkan sensitivitas, rentang pengukuran, dan kestabilan operasional di berbagai kondisi lingkungan, sehingga mendukung perhitungan VO2 Max dan deteksi dini asma. Pengujian presisi dilakukan terhadap 10 subjek dengan 3 kali perulangan menunjukkan hasil pengujian sensor oksigen adalah 98,68%, sensor karbon dioksida 96,39%, dan sensor tekanan 96,24%, dengan presisi hasil pengukuran VO2 Max sebesar 94,37%. Pada pengujian long stability, alat diuji pada 5 subjek selama 3 hari. Setiap orang diuji tiga kali dalam satu sesi. Hasil menunjukkan bahwa kesalahan pengukuran untuk sensor oksigen adalah 0,94%, untuk sensor karbon dioksida 2,68%, dan untuk sensor tekanan 6,56%. Kesalahan pengukuran VO¬2 Max secara keseluruhan adalah 6,39% serta seluruh uji menunjukkan nilai (P>0.05). Hasil ini menunjukkan bahwa alat ukur VO2 Max yang dikembangkan dapat bekerja secara stabil untuk mengukur parameter pernapasan dan mendukung deteksi dini gejala asma.
URI
https://repo.itera.ac.id/depan/submission/SB2502110034
Keyword
Gejala Asma presisi spesifikasi stabilitas jangka Asthma Symptoms Precision Spesification Long Stabi